Suara.com - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan, kemenangan satu putaran pun menjadi perdebatan.
Ketua Harian Partai Gerindra, Dasco memberikan penjelasan hal itu. Pengaruh Presiden Joko Widodo pun disebut menjadi faktor Utama kemenangan Prabowo-Gibran.
Namun secara terang-terangan, Dasco tak menyebut siapa orang yang paling berperan dalam pertarungan Pilpres tersebut.
"Kita sama-sama tahu dalam struktur itu kan ketua TKN nya pak Roslan lho. Saya cuma sesekali memimpin rapat. Bukan berarti kita jadi komandan," ujarnya dikutip dari YouTube Podcast Deddy Corbuzier pada Rabu (22/5/2024).
Baca Juga: PDIP Gabung ke Prabowo-Gibran atau Oposisi? Hasto: DNA Sudah Jelas, Tunggu Tanggal Mainnya
Namun Demikian, ia mengungkapkan awal mula komunikasi politik Jokowi dan Prabowo. Hal itu terjadi pada 2019 silam.
"Pertemuan MRT Jokowi dan Prabowo Ya demi kebaikan Bersama, saya Waktu itu ditugaskan oleh pak Prabowo untuk komunikasi dengan pihak pak Jokowi. Ya saya yang ditugaskan pertemuan di MRT," ucapnya.
Baca Juga: Usai Dikonfirmasi Hamil di Usia 43 Tahun, Syahrini Bagikan Kabar Duka
Dasco pun menyebutkan, Prabowo sempat tak ingin maju di bursa calon presiden 2024. Apalagi jika tak mendapat dukungan secara mutlak dari Presiden Jokowi.
"Pak Prabowo itu enggak mau maju di Pilpres kali ini, dia sudah ngomong, kalau saya enggak didukung (pak Jokowi) enggak mau maju. Ya tingkat kepercayaan publik ke pak Jokowi kan tinggi sekali, pemilih pak Prabowo juga banyak. Kalau dikolaborasi ya jadinya seperti ini. sudah kita hitung," ucapnya.
Baca Juga: Kekayaan Ahmad Dhani, Musisi Kontroversial Masuk Bursa Calon Wali Kota Surabaya
Ia menyebut, jika saat itu Prabowo maju dan tidak didukung oleh Presiden Jokowi, maka pertempuran kan sangat panas seperti 2019 lalu.
"Kalau berjalan masing-masing, pertempurannya bisa seperti 2019 lalu, pecah di masyarakat, bisa sengit," ujarnya.
Dasco pun menyebut, pihak Prabowo Subianto mengakui kekuatan politik Presiden Jokowi sangat besar.
Baca Juga: Lama Jadi Anak Angkat Ruben Onsu, Adab Betrand Peto di Kampung Halaman Jadi Omongan
"Itu memang rielnya seperti itu (kekuatan pak Jokowi besar) sampai pak Prabowo rela, kalau tidak ada sinyal dukungan tidak akan maju," ucapnya.
Namun, Politisi Gerindra itu pun tak sepakat jika Presiden Jokowi disebut cawe-cawe terhadap jalannya Pemilu 2024.
Menurutnya, Prabowo-Gibran adalah pilihan rakyat dan tanpa intervensi dari Presiden Jokowi.
"Tapi saya tidak setuju, kalau pak Presiden Jokowi ini cawe-cawe,bahwa modal yang besar adalah tingkat kesukaan yang tinggi,"