Apa Itu Turbulensi Ekstrem? Singapore Airlines Turun Mendadak 1,8 Ribu Meter dalam 3 Menit!

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:48 WIB
Apa Itu Turbulensi Ekstrem? Singapore Airlines Turun Mendadak 1,8 Ribu Meter dalam 3 Menit!
Potret pesawat Singapore Airlines usai turbulensi kemarin [todayonline]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perjalanan udara yang seharusnya nyaman berubah menjadi momen mencekam ketika penerbangan Singapore Airlines dari London menuju Singapura mengalami turbulensi parah di Samudera Hindia.

Pesawat Boeing 777-300ER terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, setelah turun mendadak ke ketinggian 6.000 kaki (sekitar 1.800 meter) dalam waktu tiga menit. Insiden yang terjadi pada Selasa (21/5) tersebut menyebabkan satu korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Singapore Airlines mengonfirmasi insiden turbulensi yang dialami pesawat dengan kode penerbangan SQ321 itu. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Heathrow London dan mengalami turbulensi parah secara tiba-tiba di atas Cekungan Irrawaddy Myanmar. Pesawat membawa 211 penumpang dan 18 awak pesawat.

Sebenarnya, apa itu turbulensi seperti yang dialami Singapore Airlines?

Baca Juga: Potret Dalam Pesawat Singapore Airlines: Penumpang Panik, Pramugari Berlumuran Darah

Turbulensi adalah fenomena ketika aliran udara di sekitar pesawat berubah secara drastis. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, terutama kondisi cuaca yang tidak stabil. Turbulensi terjadi ketika pesawat melintasi udara dengan kecepatan dan tekanan yang berbeda-beda.

Tingkat turbulensi dapat bervariasi, dari yang ringan hingga yang parah. Turbulensi ringan dan sedang mungkin hanya membuat penumpang merasakan ketegangan pada sabuk pengaman mereka, sementara dalam kasus yang lebih parah, penumpang bahkan dapat terlempar di dalam kabin pesawat, mengakibatkan luka serius atau bahkan kematian.

Mayoritas turbulensi terjadi di dalam awan, khususnya di dalam awan badai seperti cumulonimbus. Namun, ada juga jenis turbulensi yang tidak terlihat, seperti clear air turbulence (CAT), yang seringkali muncul tanpa peringatan di cuaca cerah.

Meskipun penerbangan modern dilengkapi dengan teknologi canggih, turbulensi seperti CAT masih sulit dideteksi, sehingga sangat penting bagi penumpang untuk selalu mengenakan sabuk pengaman saat duduk di pesawat. Memasang sabuk pengaman selama penerbangan berlangsung dapat meminimalisir risiko cedera akibat turbulensi dadakan yang datang tanpa peringatan.

Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa kecelakaan pesawat terkait turbulensi bukanlah hal yang asing. Sebuah studi tahun 2021 dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS menemukan bahwa kecelakaan terkait turbulensi merupakan jenis kecelakaan penerbangan yang paling umum terjadi.

Baca Juga: Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah, Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban

Demikianlah penjelasan sekilas mengenai apa itu turbulensi yang kemungkinan dialami Singapore Airlines hingga menyebabkan satu orang tewas dan puluhan penumpang lainnya terluka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI