KPAI Dorong Polisi Terapkan Pasal Berlapis Kepada Neneng Perekam Anak Berhubungan Intim

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:16 WIB
KPAI Dorong Polisi Terapkan Pasal Berlapis Kepada Neneng Perekam Anak Berhubungan Intim
Ilustrasi pencabulan (Adobe stock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong agar pihak kepolisian menerapkan pasal berlapis kepada Neneng Komala Dewi alias NKD (46).

Neneng merupakan seorang ibu yang memerintahkan anaknya berinisial RH (16) untuk melakukan hubungan intim dengan pacarnya.

Selain itu, saat RH dan pacarnya berhubungan intim, Neneng juga sempat merekam kejadian tersebut.

Wakil Kepala KPAI, Jasra Putra mengatakan, tindakan Neneng seharusnya dilapis dengan Undang-undang tentang pornografi lantaran secara sengaja dirinya merekam adegan asusila tersebut.

"Merekam itu bisa disangkakan ke UU Pornografi," kata Jasra Putra, saat dihubungi awak media, Selasa (21/5/2024).

Jasra menyebut, polisi bisa menjerat Neneng dengan pasal berlapis yakni Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi dan Undang-undang Perlindungan Anak nomor 35 tahun 2014 tentang pencabulan.

Apalagi, tuntutan hukuman bisa bertambah karena pelaku ibu kandungnya sendiri.

"Setiap orang yang membiarkan anak melakukan kejahatan seks, bisa dituntut ya itu. Pelaku orangtuanya, bisa ditambah hukumannya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu bernama Neneng Komala Dewi alias Mama di Duren Sawit, Jakarta Timur, merelakan anaknya berinisial RH (16) disetubuhi pacarnya hingga hamil. Neneng bahkan secara sadar merekam video persetubuhan tersebut dengan alasan untuk memenuhi kepuasan dirinya.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut peristiwa persetubuhan ini terjadi pada bulan November 2023 lalu di sebuah indekos yang berada di Bekasi.

"Orang tua kandungnya ini sampai merekam persetubuhan yang dilakukan oleh anaknya dan pacar ini di tempat kos," kata Nicolas kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).

Berdasar hasil pemeriksaan awal, lanjut Nicolas, Neneng mengaku jatuh hati kepada pacar anaknya. Wanita berusia 46 tahun itu pun telah mengetahui kalau anaknya kerap bersetubuh dengan pacarnya.

Setelah mengetahui hal itu, Neneng justru meminta anaknya dan pacarnya kembali bersetubuh. Dia bahkan sampai niat mendatangi indekos pacar anaknya di Bekasi untuk merekam adegan mereka bersetubuh.

Singkat cerita pada April 2024 Neneng yang mengetahui anaknya hamil lantas berupaya untuk mengugurkannya. Dia meminta anaknya tersebut memakan nanas muda hingga meminum minyak kelapa.

Karena usahanya itu tak berhasil, Neneng lantas meminta bantuan temannya Nurhayati alias Nyai (54) untuk mencarikan obat penggugur kandungan.

Lagi-lagi usahanya itu gagal, RH akhirnya melahirkan anaknya yang masih berusia 26 minggu di kamar mandi rumahnya. Anak tersebut sempat dibawa ke Puskesmas namun akhirnya meninggal dunia.

Akibat dari perbuatannya, Neneng dan Nyai kekinian telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Timur.

Mereka dijerat dengan Pasal 76 c Juncto Pasal 80 Ayat 3 dan atau Pasal 77 a dan atau Pasal 76 b Juncto 77 b Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 346 KUHP dan atau Pasal 531 KUHP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI