Suara.com - Insiden seseorang menyerobot saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang konferensi pers di Konawe, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial.
Pria itu diketahui bernama Mahyudin, seorang aparatur sipil negara (ASN) nonaktif. Saat itu Mahyudin nekat mendekati Jokowi dari arah belakang yang sedang berbicara ke wartawan.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Dikenalkan Sebagai Pengganti Jokowi di WWF Bali
Baca Juga: Jelang Jokowi Lengser, Sejumlah Perusahaan Diam-diam Mau PHK Massal
Mahyudin lalu berteriak bahwa gajinya sudah enam tahun ditahan negara. Pengawal pribadi Presiden dengan sigap langsung mengamankan Mahyudin.
Marketing Politik, Ipang Wahid, menduga kejadian itu sengaja dirancang untuk mempengaruhi persepsi publik.
"Karena saya biasa main perception engineer saya uda curiga ini pasti rik, ini pasti engineer," kata Ipang Wahid dikutip dari Youtube Kasisolusi.
Menurut dia orang pasti bertanya untuk apa peristiwa Jokowi didatangi seseorang itu dirancang secara sengaja. Ipang memberi jawabannya.
"Di hari sama ada ga berita lain lebih besar dari Pak Jokowi kemarin datang? Ada. Pak Prabowo ketemu di Dubai. Nah jangan-jangan Pak Jokowi ga mau kalah. Ini baru dugaan. Tapi itu adalah sesuatu hal biasa aja," kata Ipang Wahid.
Baca Juga: Apa Arti Sebutan Aura Maghrib? Sering Jadi Bahan Ledekan ke Fuji di Media Sosial
Menurut Ipang, perception engineer sekarang ini jadi agak rancu antar benar atau salah karena adanya medsos.
Karena itu menurut dia, saat ini yang terjadi adalah siapa yang dipersepsikan benar dan dipersepsikan salah. Ipang menamakannya The art of perception engineering.