Insiden Jokowi Didekati Pria di Konawe Diduga hanya Settingan untuk Saingi Berita Prabowo

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 21 Mei 2024 | 20:09 WIB
Insiden Jokowi Didekati Pria di Konawe Diduga hanya Settingan untuk Saingi Berita Prabowo
Detik-detik Paspampres adang pria terobos hampiri Jokowi di Konawe. Insiden Jokowi didekati pria di Konawe ini diduga hanya settingan. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden seseorang menyerobot saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi sedang konferensi pers di Konawe, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial. 

Pria itu diketahui bernama Mahyudin, seorang aparatur sipil negara (ASN) nonaktif. Saat itu Mahyudin nekat mendekati Jokowi dari arah belakang yang sedang berbicara ke wartawan. 

Baca Juga:

Prabowo Subianto Dikenalkan Sebagai Pengganti Jokowi di WWF Bali

Baca Juga: Jelang Jokowi Lengser, Sejumlah Perusahaan Diam-diam Mau PHK Massal

Mahyudin lalu berteriak bahwa gajinya sudah enam tahun ditahan negara. Pengawal pribadi Presiden dengan sigap langsung mengamankan Mahyudin. 

Marketing Politik, Ipang Wahid, menduga kejadian itu sengaja dirancang untuk mempengaruhi persepsi publik.

"Karena saya biasa main perception engineer saya uda curiga ini pasti rik, ini pasti engineer," kata Ipang Wahid dikutip dari Youtube Kasisolusi.

Menurut dia orang pasti bertanya untuk apa peristiwa Jokowi didatangi seseorang itu dirancang secara sengaja. Ipang memberi jawabannya.

"Di hari sama ada ga berita lain lebih besar dari Pak Jokowi kemarin datang? Ada. Pak Prabowo ketemu di Dubai. Nah jangan-jangan Pak Jokowi ga mau kalah. Ini baru dugaan. Tapi itu adalah sesuatu hal biasa aja," kata Ipang Wahid.

Baca Juga: Apa Arti Sebutan Aura Maghrib? Sering Jadi Bahan Ledekan ke Fuji di Media Sosial

Menurut Ipang, perception engineer sekarang ini jadi agak rancu antar benar atau salah karena adanya medsos.

Karena itu menurut dia, saat ini yang terjadi adalah  siapa yang dipersepsikan benar dan dipersepsikan salah. Ipang menamakannya The art of perception engineering.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI