Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pencarian dan evakuasi terhadap korban hilang akibat banjir lahar gunung Marapi di Sumatra Barat terus dilakukan. Arahan ini disampaikan usai Jokowi meninjau posko pengungsian di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024).
Jokowi mengatakan penanganan bencana di Agam maupun di Tanah Datar sudah baik, muli dari evakuasi korban hingga penanganan pengungsi.
"Mengenai evakuasi, mengenai yang belum ketemu, korban yang belum ketemu agar diupayakan," kata Jokowi.
Jokowi juga menekankn agar persolan logistik terhadap warga terdampak harus benar-benar dipastikan tercukupi.
Baca Juga: Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi, Ekonom Justru Sebaliknya: Berada di Titik Nadir
"Kemudian juga logistik harian untuk para pengungsi saya lihat juga masih baik dan logistiknya juga masih tiga minggu ke depan juga masih cukup. Saya kira seperti itu yang saya cek," ujarnya.
Jokowi meminta agar santunan segera diberikan kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
"Kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan juga dimulai pembangunannya tetapi dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan pak bupati,".
Relokasi Rumah Warga
Jokowi menyampaikan sebanyak 625 rumah yang mengalami kerusakan baik ringan, sedang, maupun berat akibat banjir bandang yang terjadi. Berdasarkan data dari total angka tersebut, ada 159 rumah mengalami rusak berat.
Baca Juga: Meninggalnya Presiden Iran Bisa Bikin Harga Kebutuhan Naik, Jokowi Mulai Was-was
Jokowi menyampaikan memang perlu ada yang direlokasi. Pemerintah daerah baik kabupaten dan provinsi diminta segera menyiapkan lahan dan penataan lokasi.
"Kalau sudah, pemerintah pusat, Kementerian PU akan saya perintah untuk segera dimulai karena barangnya yang untuk pembangunan ini sudah siap," kata Jokowi.
Jokowi lantas menyampaikan berapa banyak rumah yang direlokasi lantaran mengalami rusak berat dan berada di jalur berbahaya.
"Yang rumahnya rusak berat, yang memang di jalur yang berbahaya tidak mungkin dia kita biarkan mereka, penduduk kita biarkan membangun di tempat itu lagi, sangat berbahaya sehingga harus direlokasi dari 159 ada 100-an yang sudah setuju untuk relokasi. Sisanta masih dalam proses," kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu adalah untuk meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Agam.
Jokowi sampai di daerah bencana paling parah yakni Nagari Bukik Batabuah sekitar pukul 10.00 WIB. Ia langsung berjalan mengelilingi lokasi yang nyaris rata dengan tanah akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Sabtu (11/5) lalu.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, kedatangan Presiden Jokowi bagaikan angin segar untuk percepatan penanganan bencana di Sumbar. Ia pun telah menyiapkan sejumlah informasi penting yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
"Ini kesempatan kita mendapatkan dukungan penuh dari pusat terkait berbagai hal, terutama untuk pemulihan pasca bencana," kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi di sela-sela penyambutan Presiden.
Di lokasi bencana di Kabupaten Agam, Jokowi melihat pengerjaan pembersihan puing bangunan oleh beberapa alat berat dan Jembatan Bailey yang dibangun sebagai jembatan darurat.
Presiden kemudian mengunjungi ratusan warga yang mengungsi di tenda pengungsian yang dipusatkan di Lapangan Batu Taba Agam. Ia juga menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak. Ibu negara Iriana turut menyapa pengungsi di dalam tenda.
Untuk diketahui, banjir bandang dan lahar dingin menerjang tiga daerah di Sumbar. Masing-masing, Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang.
Data sementara, sebanyak 61 orang meninggal dunia dalam bencana ini. Selain itu, 11 warga masih dalam pencarian dan dinyatakan hilang. Total kerugian sementara mencapai Rp 108 miliar lebih.