Suara.com - Pasca Pemilu 2024, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengalami penurunan. Sementara capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran menuai tren positif.
Hal itu berdasarkan hasil survei lembaga Rekapol Research and Consulting yang dilakukan 16-30 April 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga Rekapol Research and Consulting, Randi S Latulumarmina mengatakan, berdasarkan survei, saat ini kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sebesar 67,4 persen.
“Jika melihat trend sebelum Pemilu, maka ada trend penurunan,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/5/2024).
Berdasarkan hasil suvei, kata Randi, masyarakat Indonesia menilai jika dilakukan hak angket pasca pemilu, hal itu bakal lebih kental bernuansa politis.
"Isu lain yang kita potret juga terkait hak angket yang ternyata banyak Masyarakat yang menilal bahwa angket lebih kental nuansa politik atau sekadar manuver politik," tambahnya.
Randi mengatakan, sebanyak 33 persen masyarakat menganggap lebih condong sekedar bermotif manuver politik.
Sementara sebesar 17,1 persen masyarakat setuju untuk hak angket digulirkan guna mengungkap kecurangan pada pemilu serentak 2024, sedangkan 49,9 persen menjawab tidak tahu.
Sementara itu, terkait tingkat keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan baru yang akan dijalankan oleh Prabowo-Gibran mendapat sambutan positif masyarakat.
Sebanyak 46,4 persen meyakini bahwa Prabowo-Gibran bisa membawa Indonesia lebih baik ke depannya.
Selanjutnya, sebanyak 15,8 persen masih menyatakan ragu-ragu dan 19,5 persen menjawab tidak yakin serta 18,3 persen menjawab tidak tahu.
"Data lain juga menunjukkan bahwa publik berharap agar komposisi kabinet Prabowo-Gibran dapat diisi oleh kader terbaik partai politik,” ujarnya.
Hasil survei menunjukan sebanyak 21,7 persen publik berharap agar diisi oleh kader terbaik partai politik dan hanya 9,0 persen memilih diisi oleh Non Parpol Koalisi, serta 69,3 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Menurut Randi, survei nasional yang digelar Rekapol Research and Consulting pada Survey dilaksanakan mulai 16-30 April 2024.
"Survei ini dilakukan dengan target populasi adalah masyarakat Indonesia dengan rentang usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah,” katanya.
Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode multi stage random sebanyak 1200 responden yang tersebar di 34 provinsi.
“Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen sementara margin error kurang lebih 2.8 persen,” ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik Arif Nurul Imam menyampaikan bahwa dari data ini dapat menjadi kabar baik bagi capres dan cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Sebab, tingkat keyakinan masyarakat bahwa Prabowo Gibran sebanyak 46,4 persen menyatakan optimis akan mewujudkan pemerintahan yang lebih baik.
"Tentu ini menjadi modal berharga bagi Prabowo Gibran nanti setelah dilantik, ada kepercayaan dari publik mampu membawa Indonesia lebih baik," katanya.