Suara.com - Aksi bullying atau perundungan seorang perempuan viral. Peristiwa yang terjadi di Tegal, Jawa Tengah itu menyulut emosi publik yang mendesak pihak berwajib mengambil tindakan tegas.
Mengutip @kabarnegri, Senin (20/5/2024), tampak seorang remaja perempuan dikerubungi perempuan lainnya. Diduga gerombolan perundung itu menghentikan korban yang hendak pergi menggunakan motor.
"Telah terjadi perundungan atau bully kejadiannya di Kabupaten Tegal," tulis caption video.
Korban berkerudung itu harus menghadapi lebih dari tiga orang perempuan yang menghajarnya. Bahkan korban dijambak, hingga terlihat dibanting oleh remaja perempuan lain yang lebih tinggi darinya.
Baca Juga:
Datang ke Kampus, Rizky Ridho Naik Mobil Seharga Rp 900 Juta Jadi Sorotan Netizen
Bergelar Wanita Cantik Indonesia 2024, Aurel Hermansyah Dicibir Perkara Etika
Tak ayal, aksi perundungan tersebut viral dan menjadi bahan kecaman netizen. Pasalnya hingga saat ini kasus perundungan anak remaja di Indonesia nyaris tak pernah selesai.
"Astaghfirullah, miris sekali keadaan remaja masa kini. Jauh dari agama, semoga anak cucu dijauhkan dari akhlak buruk," ujar salah satu netizen.
"Ngeri banget anak sekarang, dikit dikit bully," kata lainnya miris..
"Males simpati kalau ujung-ujungnya nanti minta maaf di maafin," desak lainnya agar terduga pelaku mendapat sanksi keras.
"Udah deh, hukum jangan dibeda-bedain. Sama tarakan, udah enggak ada lagi hukum anak di bawah umur. Semua samakan dengan hukuman orang dewasa," saran lainnya.
Belum diketahui pasti penyebab perundungan tersebut terjadi. Kendati begitu, kasus perundungan tampaknya belum menjadi perhatian khusus polisi hingga pemerintah.
Pasalnya, aksi perundungan ini sempat terjadi di Jakarta yang menyebabkan satu anak tewas. Memang alasan meninggalnya karena kanker tulang yang dimiliki anak, namun pemicu luka akibat bullying yang diterima korban menjadi penyulut sakitnya melebar hingga menyebabkan kematian.
Maka dari itu, pihak berwajib, termasuk pemerintah di bidang pendidikan harus lebih aware, termasuk menyiapkan kurikulum khusus bagi siswa untuk jauh dari praktik bullying.