Suara.com - Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, ikut berkomentar menanggapi rencana Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih ingin menambah jumlah kementerian menjadi 40. Menurutnya, boleh saja kementerian dengan jumlah yang gemuk tak apa-apa, asal jangan ceroboh.
Hal itu disampaikan Try Sutrisno saat ditanya awak media usai bertemu dengan pimpinan MPR RI di Kediamannya di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
"Tambah lagi, nggak apa apa, asal jangan ceroboh. Nambah asal nambah, itu namanya, patah tulang. Jangan begitu," kata Try.
Ia lantas menyampaikan, jika masa sekarang adalah masa yang baru usai era kepemimpinan Presiden Soeharto yang negara dalam kondisi menengah.
"Gini, Pak Harto dulu kita itu negara menengah, maju belum, kurang nggak. Baru akan take-off, di sini ada banyak masa yang baru. Menterinya gemuk, enggak apa, menteri kasih wakil menteri. Kaderisasi. Keuangan, merangkap perdagangan misalnya," ujarnya.
Try kemudian mencontohkan bagaimana negara Jepang dengan jumlah menteri yang sedikit tapi bisa membawa negaranya juga maju.
"Jadi kecil besar itu tergantung kemajuan bangsanya. Jepang kan itu cuma 14, paling tinggi. Tapi mereka itu kecil kecil tapi otaknya maju," imbuh dia.