Suara.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dipastikan tewas dalam kecelakaan helikopter yang menggemparkan dunia pada Minggu (19/5/2024) waktu setempat. Lantas apa yang menyebabkan helikopter kepresidenan itu jatuh?
Diketahui, helikopter yang ditumpangi Ebrahim Raisi dan pejabat serta sejumlah pengawal itu jatuh saat melintasi daerah pegunungan di wilayaj Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran dalam kondisi kabut tebal.
Sejumlah media Iran menyebutkan Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan setelah ia meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan dengan Republik Azerbaijan sehari sebelumnya.
Helikopter Raisi, bersama dua helikopter lainnya, sedang dalam perjalanan ke Kota Tabriz pada Minggu.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, kepala tim pengawal Raisi juga berada di dalam pesawat yang jatuh tersebut.
Mohammad Ali Al-e-Hashem, perwakilan Pemimpin Tertinggi di provinsi tersebut juga menemani mereka.
Meski helikopter moderen dilengkapi fitur keselamatan canggih dan menjalani prosedur perawatan ketat, kecelakaan masih dapat terjadi karena alasan seperti kegagalan mekanis, cuaca buruk, kesalahan manusia, atau kombinasi faktor-faktor tersebut.
Mungkin pula ada alasan lain seperti tindakan musuh. Biasanya, kecelakaan helikopter merupakan peristiwa kompleks yang seringkali melibatkan banyak alasan.
Diketahui, bahwa helikopter yang membawa Presiden Iran itu terbang dalam kondisi cuaca kurang baik, di mana ada kabut tebal. Misi pencarian dan penyelamatan juga terhalang situasi cuaca yang tidak menguntungkan dengan hujan lebat, kabut dan angin menderu.