Suara.com - Sosok Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari punya jejak kontroversi, mulai isu skandal dengan Mischa Hasnaeni Muin atau wanita emas, kebocoran data pemilih hingga menerima pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari bahkan terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara Pemilu dan dijatuhi sanksi peringatan keras terakhir perihal Pilpres 2024.
Dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan Hasyim Asy'ari dan sanksi peringatan keras terakhir oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) membuat publik mempertanyakan integritas dari Ketua KPU RI.
Baru-baru ini, Hasyim As'yari dikritik anggota DPR RI lantaran menggunakan pesawat jet pribadi saat menjalani tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu 2024. Selain itu, Hasyim juga disindir soal gaya hidup yang terlihat bermewah-mewahan karena kaget secara mendadak mendapatkan uang puluhan triliun.
Lantas siapakah Hasyim Asy'ari, petinggi KPU yang penuh dengan kontroversi?
Profil Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari SH MSi PhD lahir di Pati Jawa Tengah pada 3 Maret 1973. Dia merupakan dosen dan juga Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia masa bakti 2022–2027.
Hasyim menamatkan studi S1 sebagai sarjana hukum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada 1995. Ia llau melanjutkan studi magister sains bidang Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan selesai pada 1998.
Di tahun 2012, Hasyim meraih gelar doktoral di bidang sosiologi politik University of Malaya, Malaysia. Hasyim sedianya merupakan dosen di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang. Ia mengajar sejak tahun 1998.
Selain itu, ia juga mengajar di Program Doktor Ilmu Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) serta Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian RI (Lemdiklatpolri) Jakarta sejak 2016.
Dia juga aktif di kepengurusan Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Selama 2014-2018, Hasyim menjabat sebagai Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Tengah. Pada tahun 2012 Hasyim pernah menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penghargaan bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang telah berdedikasi dan mengabdi.
Hasyim menjabat sebagai komisioner KPU RI sejak tahun 2016. Kala itu, ia masuk melalui sistem pergantian antarwaktu (PAW), menggantikan Komisioner KPU RI Husni Kamil Malik yang meninggal dunia.
Jabatan Hasyim sebagai komisioner KPU RI berlanjut di periode selanjutnya, yakni 2017-2022.
Sebelum menjadi komisioner KPU RI, Hasyim lebih dulu menjabat sebagai komisioner KPU Jawa Tengah pada 2003-2008. Sebelum itu, Hasyim aktif di Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Pemilu 1999 di Kudus.
Kekayaan Hasyim As'yari
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan Hasyim pada 30 Maret 2023 dan tercatat di elhkpn.kpk.go.id, Ketua KPU RI ini memiliki total harta kekayaan Rp9.094.000.000 atau Rp9 miliar lebih.
Total kekayaan dari tanah dan bangunan senilai Rp6,75 miliar. Tanah dan bangunan itu berada di Rembang, Semarang, Kudus dan Pati di Jawa Tengah.
Selain itu, Hasyim melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mobil senilai 324 juta yang terdiri dari Vespa PX150 tahun 1985 senilai Rp20 juta, motor Honda Speice tahun 2011 senilai Rp4 juta, mobil Toyota Prado tahun 2006 senilai Rp150 juta, dan mobil Nissan New Serena tahun 2014 senilai Rp150 juta.
Ada pula harta bergerak lainnya senilai Rp 830 juta serta kas dan setara kas senilai Rp1,19 miliar juta.