Industri Sambal Rumahan Tuai Polemik, Camat Bilang Ditutup Sementara Tapi Kok Produksi Tetap Berjalan?

Rabu, 15 Mei 2024 | 20:47 WIB
Industri Sambal Rumahan Tuai Polemik, Camat Bilang Ditutup Sementara Tapi Kok Produksi Tetap Berjalan?
Keberadaan rumah produksi sambal di Perumahan Kusuma, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menuai polemik. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan rumah produksi sambal di Perumahan Kusuma, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menuai polemik. Terlebih banyak warga yang keberatan dengan keberadaan home industri tersebut.

Selain membuat mata pedih akibat aroma sambal, warga juga mengeluhkan dengan bau tak sedap akibat pembuangan limbah industri rumahan tersebut.

Warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan masalah ini sudah berlangsung sejak lama.

"Posisinya kan memang sudah dimediasi berkali-kali. Ini udah urusan tahunan," katanya, saat di lokasi, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga: Menu Lebaran: 3 Resep Sambal Goreng Kentang Isi Petai, Cumi, Ati Ampela, hingga Hati Sapi

Permasalahan kembali mencuat akibat warga yang berada tepat di seberang rumah produksi sambal ini melakukan protes.

"Tetangga yang sebrang merasa terganggu," ucapnya.

Sebagai warga yang telah lama tinggal di lokasi, dirinya juga merasa terganggu dengan produksi sambal rumahan ini.

Meski tempat produksi sambal rumahan ini agak berjarak dengan rumahnya, namun ia tidak menampik jika aroma pedas hasil produksi masih bisa dirasakan.

"Jadi kalau ngomongin siapa yang bener biar Pemda yang urus," ungkapnya.

Baca Juga: Saat YouTuber Asal Korea Selatan, Tzuyang Mukbang 28 Menu Sambal Bakar Indonesia: Bikin Netizen Heran!

Sementara itu, Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman mengatakan sebenarnya tempat produksi sambal ini ditutup untuk sementara.

Namun dari hasil temuan di lapangan, masih ditemukan produksi pembuatan sambal di dalam rumah dua lantai ini.

Produksi pembuatan sambal terlihat di dalam gerbang yang menjulang tinggi hingga atap. Produksi ini terlihat tertutp lantaran gerbang rumah tersebut ditutup dengan fiber plastik.

Ada 4-5 orang yang sedang melakukan produksi di dalam rumah itu. Awak media sudah mencoba menanyakan informasi soal pemilik rumah.

Namun pekerja mengatakan pemilik usaha tersebut tidak berada di rumah produksi itu.

"Pemiliknya gak ada, tadi udah pulang," ucap salah seorang karyawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI