Suara.com - Syahrul Yasin Limpo atau SYL merupakan seorang mantan Menteri Pertanian yang saat ini terlibat dalam kasus gratifikasi dan korupsi. SYL sendiri memang sosok yang cukup kontroversi namun tak dipungkiri rekam jejak kariernya memang tak bisa dianggap biasa.
Syahrul Yasin Limpo lahir di Makassar, Sulawesi apda tanggal 16 Maret 1955. Kini pria tersebut berusia 69 tahun.
Besar di Makassar, SYL merupakan anak kedua dari pasangan M Yasin Limpo dan Nurhayati Yasin Limpo.
Ia menikah dengan Ayunsri Harahap dan dikaruniai tiga orang anak yang ia beri nama Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra dan Rinra Sujiwa Syahrul Putra (almarhum).
Riwayat Pendidikan
SYL sendiri merupakan putra asli daerah di mana mengawali bangku sekolahnya di SD Negeri Mangkura Makassar (1961-1957). Berlanjut ke jenjang sekolah menengah SYL belajar di SMP N 6 Makassar. Berlanjut ke jenjang SMA ia lulus dari SMA Katolik Cenderawasih Ujung Pandang.
Baca Juga:
Cara Kirim Foto HD Tanpa Pecah di Facebook Messenger
Tak Selalu Berisiko, Hamil Saat Usia di Atas 40 Tahun Seperti Syahrini Juga Ada Manfaatnya
Syahrul melanjutkan pembelajaran di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar selepas lulus dari SMA. Fakultas Hukum merupakan fakultas yang ia pilih selama aktif di sana.
Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, SYL juga menjadi ketua buletin mahasiswa Fakultas Hukum Unhas yang bernama Justisi. SYL lulus dari Unhas tahun 1983 dan melanjutkan pascasarjana pada 1999 di Lembaga Administrasi Negara (LAN). Tak berhenti mengejar magister, SYL juga melanjutkan pendidikan doktornya di Unhas.
Karier Politik
Pada tahun 1987, Syahrul sudah cukup aktif di pemerintahan. Ia ditunjuk sebagai Kabag Pemerintahan Setwilda Tk.I Sulsel. Berlanjut pada 1988 ia menjadi Kabag Setwilda Tk.I Sulsel.
Selesai dari jabatan terakhir itu pada 1989 ia ditunjuk menjadi Kabag Urusan Generasi Muda dan Olahraga Setwilda Tk I Sulsel. Berkat kinerjanya ia pun mendapat promosi sebagai Sekwilda Tk II Kabupaten Gowa pada 1991.
Kariernya mulai menanjak hingga 1993 ia ditunjuk menjadi Kepala Biro Humas Serwilda Tk I. Pada Pilkada 1994, SYL terpilih sebagai Bupati Gowa hingga 2002.
Tak selesai di level bupati, Syahrul menjajal dunia politik lebih keras lagi di Pemilihan Gubernur. Namun ia mengawali sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam.
Pada Pilkada 2007, SYL mengikuti Pilgub berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang. Sementara lawannya adalah Gubernur Petahana, Amin Syam yang berpasangan dengan Mansyur Ramli dan Aziz Qahhar Mudzakkar-Mubykl Hanadaling
SYL-Agus Arifin dinyatakan menang setelah memperoleh 39,53 persen suara. Pasangan Amin Syam-Mansyur Ramli meraih 38,76 persen suara, sementara Aziz-Mubykl memperoleh 21,71 persen suara.
Resmi dan dilantik menjadi Gubernur Sulsel pada 8 April 2008, SYL dianggap cukup berhasil di periode pertamanya menjabat. Ia fokus mendorong Sulsel sebagai provinsi penyangga beras untuk nasional.
Pada 2009, pertumbuhan ekonomi Sulsel naik menjadi 7,8 persen. Angka tersebut dipicu adanya pertumbuhan produksi jagung yang dimanfaatkan dengan ekspor ke Malaysia dan Filipina.
Selain bahan makanan, bahan bangunan seperti marmer cukup unggul di provinsi tersebut. Bahan bangunan ini pun diekspor ke Malaysia, Amerika Serikat dan Australia.
Cukup sukses di Sulawesi Selatan, setelah lengser dari kursi Gubernur pada 2018, SYL ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertanian pada 23 Oktober 2019-2024. Ia menggantikan Amran Sulaiman yang juga merupakan putra asli Sulsel.