Suara.com - Publik dibuat geram dengan ulah jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan yang diduga mengintimidasi pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Kota Medan. Bahkan narasi yang beredar para anggota tersebut melarang pedagang berjualan karena tak diberi martabak.
Mengutip Instagram, @kabarnegri, Rabu (15/5/2024) seorang petugas tengah menjalankan kegiatan patrolinya. Terdengar cekcok antara pedagang dan juga salah satu anggota.
"Bapak tadi minta martabak tapi enggak dikasih, makanya bapak ngeluarin surat ini (surat larangan berjualan). Bapak tugas tapi kalau minta makan, kami kasih," ujar pedagang yang merekam.
"Tapi siapa yang minta ya?" balas petugas Dishub.
Baca Juga:
Tak Selalu Berisiko, Hamil Saat Usia di Atas 40 Tahun Seperti Syahrini Juga Ada Manfaatnya
Cara Kirim Foto HD Tanpa Pecah di Facebook Messenger
"Bapak nama siapa, tolong itu buka dulu, buka dulu (rompinya)," ujar perekam.
"Tadi siapa yang minta?" kata petugas membantah tudingan pemilik usaha.
Para petugas memang cukup banyak berada di pinggir jalan tersebut. Entah untuk menertibkan parkir yang mengganggu atau memang melarang para pedagang berjualan karena menyebabkan kemacetan.
Tak ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain selain Dishub. Sehingga viralnya video tersebut membuat geram publik yang menyoroti tupoksi dishub sendiri.
"Biasanya yang ngurus pedagang bukan dishub deh?" celetuk netizen pertama.
"Sejak kapan mereka ngurusin orang jualan?" kata lainnya.
"Kalau bener (malak) masa sekelas martabak?" sindir lainnya.
"Kalian punya wewenang apa melarang jualan?" ujar netizen satunya.
Menanggapi para anggotanya yang menjadi gunjungan netizen, Kepala Dishub Kota Medan Iswar Lubis mengaku tak yakin anggotanya melakukan tindakan itu.
"Saya sih enggak yakin. Memang anggota saya itu (dalam video), tetapi coba saya akan klarifikasi. Tapi saya betul, enggak yakin saya," kata dia.
Menurut Iswar, petugas memang sedang menjalankan tugas untuk melarang berdagang atau parkir di lokasi itu.
"Hanya saja menurut saya kalau malah karena mereka larang markir di situ. Atau melarang pedagang terus dia seolah-olah membalas dengan viral menakut-nakuti anggota saya," terang dia.
Kendati demikian, Iswar berani bertaruh untuk memecat para anggotanya jika benar mereka meminta martabak yang dimaksud oleh perekam video.
"Saya akan berhentikan," tegas dia.