Pengamat Politik Sebut Cilegon Butuh 'Sosok Baru' di Pilkada 2024

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 14 Mei 2024 | 09:17 WIB
Pengamat Politik Sebut Cilegon Butuh 'Sosok Baru' di Pilkada 2024
Kolase bakal calon Wali Kota Cilegon Isro Mi'raj, Dede Rohana Putra dan Robinsar. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjalang pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Cilegon 2024, sejumlah sosok baru mulai bermunculan dan mendaulat dirinya sebagai bakal calon Wali Kota Cilegon.

Bebarapa di antaranya yakni politisi Partai Amanant Nasional (PAN), Dede Rohana Putra, Politisi Golkar yang juga kini menjabat Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi'raj serta caleg DPRD Cilegon terpilih, Robinsar.

Sementara, jika di lihat sosok lawas yang sudah menyatakan siap maju di antaranya petahana yang kini masih menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta.

Pengamat Politik UIN Banten Syaeful Bahri menyebut kehadiran sejumlah sosok baru merupakan bagian dari kebutuhan menjalang pelaksanaan Pilkada 2024 mendatang.

Menurutnya, kehadiran sejumlah tokoh-tokoh baru dapat menjadi alternatif pilihan pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kota Cilegon.

"Kalau mereka betul-betul bisa meyakinkan pimpinan DPP partainya, para kandidat tidak hanya dua calon, akan lebih kompetitif, sangat lebih baik masyarakat Cilegon punya banyak pilihan dalam Pilkada, bukan hanya dua pilihan," katanya, Selasa (14/5/2024).

Dengan kemunculan sejumlah sosok baru tersebut, Syaeful menyebut akan ada adu kepercayaan antara incumbent dan sosok baru yang mulai muncul pada pesta demokrasi Kota Cilegon.

"Apakah incumbent perlu diberikan kepercayaan meneruskan pembangunan, atau masyarakat Cilegon mayoritas ingin pemimpin baru. Masing-masing akan berkampanye. Kalau incumbent akan berjualan keberhasilan, sementara pemimpin baru akan mencari sisi pemimpin incumbent tidak berhasil," jelasnya.

Terkait kepercayaan publik kepada pemimpin incumbent atau pemimpin baru, kata Syaeful, semua diserahkan kepada public khususnya masyarakat Kota Cilegon.

“Butuh calon pemimpin baru, agar pilihannya lebih banyak. Banyak pilihan, tentu lebih baik. Kalau kita ingin beli baju, pengennya banyak pilihan, kalau cuma adanya itu, mau tidak mau harus dipilih. Semakin banyak pilihan semakin baik” katanya.

Ia juga mengajak warga Kota Cilegon menjadi pemilih cerdas bukan hanya karena pragmatism saja. Syaeful menginginakan hal yang dihadirkan dalam proses Pilkada 2024 yakni kompetisi menjual gagasan, program, bukan hanya jualan kekuatan isi tas.

"Saya sebagai orang Cilegon berharap, semua kandidat yang ingin jadi pemimpin ayo kita dorong untuk gagasan. Kalau hari ini sudah baik, harus lebih baik lagi, kalau mundur itu sebuah kerugian," ajaknya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari The Sultan Center Edi M Abduh mengatakan, saat ini banyak muncul calon pemimpin dari kaum muda.

“Mereka punya bekal di Pileg lalu. Dia percaya diri dengan perolehan suara di legislative, kemudian maju di Pilkada,” kata Edi kepada awak media pada Jumat, 10 Mei 2024.

Generasi muda, kata Edi, sah-sah saja ikut dalam kontestasi politik karena punya investasi sosial.

Hanya saja, yang dibutuhkan adalah kaum muda yang memiliki manajerial yang baik serta jiwa leadership yang baik untuk membawa Cilegon ke depan lebih baik.

“Pemimpin yang dibutuhkan punya kreativitas, inovasi pembaharuan, dan tentunya finansial sangat mendukung dalam pencalonan walikota,” kata Edi.

Bakal Calon Walikota dari generasi muda dinilai bisa mengambil pemilih pemula khususnya dari generasi milenial maupun Gen Z.

“Mereka muncul melalui media sosial maupun media konvensional, dan semua ingin memajukan Cilegon. Kalau bicara butuh pasti butuh (pemimpin) yang baru, petahana tidak selesai 5 tahun, hanya 3,5 tahun memimpin. Petahana 3,5 tahun memimpin, masih ingin meneruskan programnya, yang new comers ingin keinginan yang sama (memimpin),” katanya.

Edi mengaku, beberapa sosok yang menjadi representasi generasi muda yang saat ini sudah muncul ke publik seperti Isro Mi’raj, Dede Rohana Putra, maupun Robinsar. Menurutnya, semua memiliki keunggulan masing-masing.

“Masing-masing punya kelebihan,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI