Prakiraan BMKG: Ada Potensi Banjir Lahar Hujan Susulan Gunung Marapi, Dampaknya Bakal Lebih Besar

Selasa, 14 Mei 2024 | 08:35 WIB
Prakiraan BMKG: Ada Potensi Banjir Lahar Hujan Susulan Gunung Marapi, Dampaknya Bakal Lebih Besar
Dampak bencana banjir bandang di Tanah Datar. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumatera Barat dan petugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebabnya, BMKG memprakirakan ada potensi banjir lahar hujan susulan Gunung Marapi Sumatera Barat.

Menurut BMKG, dampaknya bakal lebih besar dari banjir bandang sebelumnya.

Baca Juga:

29 Warga Korban Banjir Bandang di Kabupaten Tanah Datar Sumbar Belum Ditemukan

Baca Juga: Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, potensi banjir lahar susulan Gunung Marapi bisa terjadi karena dipicu masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan atau berdasarkan analisa tim meteorologi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.

"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," kata Dwikorita di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024).

Dwikorita menuturukan, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.

Baca Juga:

Kunjungi Korban Banjir Padang, Anies Baswedan Diminta Jadi Gubernur Sumbar

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin di Sumbar: 37 Orang Tewas, Korban Hilang dalam Pencarian

BMKG mengkhawatirkan sejumlah dampak yang terjadi dari situ. Salah satunya ialah gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Kalau menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi Utara, Selatan dan Timur gunung api itu di antaranya merupakan wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang yang beririsan langsung.

"Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar," ungkapnya.

Banjir Bandang

Sebanyak 37 warga dikabarkan menjadi korban meninggal dunia dalam bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Agam, Tanah Datar hingga Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengungkapkan data puluhan korban tewas tersebut tercatat hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (12/5/2024). Para korban yang tersebar di dua daerah sudah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit.

"Total korban meninggal menjadi 37 orang. Semua sudah dievakuasi ke RSAM Bukittinggi, RSUD Batusangkar dan RS Bhayangkara," ungkapnya, Minggu (12/5/2024).

Puluhan Warga Masih Belum Ditemukan

Sebanyak 29 orang korban banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat masih dinyatakan hilang hingga Senin (13/5/2024) pukul 11.20 WIB. Karena itu, proses pencarian masih terus dilakukan.

Baca Juga:

Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tanah Datar, Yusrizal mengungkapkan, pencarian dilakukan semakin intensif.

"Pencarian korban dilakukan di titik korban hilang dan menyusuri aliran sungai," kata Yusrizal, Senin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI