Suara.com - Politisi senior Zulfan Lindan melihat ada gelagat Partai Golkar ingin balik arah dari koalisi Indonesia Maju (KIM) pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Salah satu tanda yang terbaca oleh Zulfan Lindan adalah ketika Partai Golkar mengeluarkan surat keputusan mengenai lembaga survei yang direkomendasikan untuk Pilkada serentak 2024.
Baca Juga:
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Megawati Sudah Tahu Ide Prabowo Soal Presidential Club
Dalam surat keputusan itu, Partai Golkar malah merekomendasikan 3 lembaga survei yang notabene selama ini adalah penentang Jokowi dan Prabowo.
Tiga lembaga survei itu adalah SMRC milik Saiful Mujani, Charta Politika milik Yunarto Wijaya dan Polmark milik Eep Saefullah Fatah.
"Eep ini bukan lagi benci memaki-maki Jokowi mau memakzulkan Jokowi pokoknya paling depan menghantam Jokowi malah masuk untuk melakukan survei. Kita mencurigai Golkar ini main ke mana," beber Zulfan di Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Zulfan Lindan lalu mengingatkan Ketua Umum Partai Golkar Arilangga Hartarto mengenai jasa besar Jokowi terhadap Airlangga.
Menurut Zulfan, Jokowi lah yang merekomendasikan Airlangga Hartarto agar menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas tahun 2019.
Baca Juga: Harga Masih Melonjak, Jokowi Minta Warga Berdoa Agar Bantuan Beras 10 Kg Berlanjut sampai Desember
"Dan Airlangga itu betul-betul atas dukungan Pak Jokowi, dia jadi. Saya tahu betul dia bolak balik ngemis sama Pak Jokowi untuk jadi Ketua Golkar sampai didelivery juga ke Bang Surya Paloh. Tiga kali tuh dia datang ke DPP Nasdem ketemu Bang Surya dalam konteks itu, Bambang Soesatyo juga datang," kata Zulfan.
Founder lembaga survei Indo Barometer Muhammad Qodari menambahka bawah Sebetulnya yang dikehendaki para pengurus Golkar daerah dari dulu untuk menjadi Ketua Umum adalah Jokowi.
"Pak Jokowi lah yang mereka terima paling tepat untuk memimpin partai Golkar. Bahwasanya Pak Airlangga jadi ketua umum itu karena kerlingan mata Pak Jokowi. Dengan segala hormat ketua umum de facto Partai Golkar itu Pak Jokowi," imbuh Qodari.