Suara.com - Berikut ini adalah profil dari Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Heru Budi Hartono merupakan birokrat berusia 58 tahun yang saat ini berposisi sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Heru Budi diketahui juga pernah menduduki posisi sebagai mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Heru Budi mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya pada 17 Oktober 2022.
Baca Juga: H. Andre Rosiade
Profil
Nama Lengkap: Heru Budi Hartono
Tanggal lahir: 13 Desember 1965
Tempat lahir: Kolang, Tapanuli Tengah
Istri: Mirdiyanti
Baca Juga: Pemprov DKI Bangun RDF Plant Kedua di Rorotan, Bakal Habiskan Anggaran Rp 1,28 Triliun
Pekerjaan: Birokrat
Pendidikan
- Sekolah dasar di Pakistan
- Sekolah menengah di SMP PSKD I JakartaPusat
- Sekolah menengah akhir di Den Haag, Belanda
- Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta
Karir
- Staf Khusus Walikota Jakarta Utara (1993)
- Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara (1995)
- Kepala Sub-Bagian Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara (1999)
- Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara (2002)
- Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan (2008)
- Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta (2013)
- Walikota Jakarta Utara (2014)
- Kepala Sekretariat Presiden (2017)
- Penjabat Gubernur DKI Jakarta (2022–sekarang)
Biografi Heru Budi Hartono
Saat Dharmansjah Djumala ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Heru Budi diangkat menjadi Kepala Sekretariat Presiden atau Kasetpres pada 29 Juli 2017.
Boleh dibilang hampir separuh hidup Heru Budi, ia mengambdi menjadi seorang birokrat. Heru Budi diketahui menempuh pendidikan SD dam SMP di Jakarta.
Ia tercatat bersekolah tengah atas di Den Haag, Belanda. Pulang ke Indonesia, Heru Budi kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Krisna Dwipayana.
Heru mengawali karir sebagai Staf Khusus Walikota Jakarta Utara pada 1993 silam.
Selang dua tahun, yakni pada 1995, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara.
Di tahun 1999, heru ditunjuk menjadi Kepala Sub-Bagian Pengendalian pelaporan Kota Jakarta Utara. Lanjut di tahun 2002, Heru Budi dipindahkan menjadi Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara.
Pada 2014, Heru ditunjuk Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Joko Widodo, untuk menjadi Walikota Jakarta Utara. Heru menjabat kursi tersebut selama setahun dan akhirnya kembali menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, juga di DKI Jakarta.
Nama Heru sempat digandeng oleh Ahok untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk maju sebagai jalur independen.