Suara.com - Kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, di kawasan kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, merenggut 11 korban jiwa.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan peristiwa kecelakaan maut ini menjadi pelajaran untuk dievaluasi pemerintah daerah dan pusat.
"Masalah ke depan perlu koordinasi memang dengan sekolah-sekolah di Kota Depok karena ini juga terkait dengan masalah koordinasi dengan masalah transportasi," katanya dilihat dari portal resmi Pemko Depok, Senin (13/5/2024).
Dirinya menyampaikan kolaborasinya tidak hanya Depok sendirian, tetapi harus sama-sama.
"Pelajaran juga ini mungkin dievaluasi untuk pemerintah pusat, tentunya yang bisa mengoordinasi ini semuanya," ucapnya.
"Misalkan SOP setiap bus pariwisata harus lolos KIR atau diulang kembali KIR-nya sebelum berangkat, seperti itu, nah ini bisa dilakukan kalau memang ini dari pusat, karena ini kan lintas wilayah seperti itu," sambungnya.
Lebih lanjut Idris menyampaikan kalau bus pariwisata nahas itu bukan berasal dari Kota Depok.
"Bus pariwisata ini kalau enggak salah bukan dari sekitar Depok, karena memang ini langganan mereka di perusahaan ini sudah ada MoU. Nanti Kepolisian yang akan mengidentifikasi semuanya," ungkapnya.
Seperti diketahui, bus yang membawa para pelajar SMK Lingga Kencana asal Depok terlibat kecelakaan maut di Subang, Jabar, Sabtu 11 Mei 2024.
Bus yang awalnya diduga oleng karena rem blong menghantam tiga kendaraan motor dan pikap yang akhirnya terbalik dan menewaskan 11 orang siswa.
Terdapat 33 rombongan, dan sisanya masih menjalani perawatan baik yang mengalami luka ringan dan luka berat. Hingga kini pihak berwajib masih mendalami kejadian tersebut.