Suara.com - Rahmat (26), warga Pelalawan ditemukan tewas usai diterkam harimau di Hutan Tanaman Industri (HTI) PT SPA kawasan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Kamis (9/5/2024) siang.
Kapolres Indragiri Hilir (Inhil) AKBP Budi Setiawan menjelaskan, pada jasad korban terlihat ada bekas seperti gigitan dan cakaran harimau sumatera.
"Rekan korban bernama Rahman dan Alwi mengatakan bahwa lokasi mereka bekerja terpisah satu sama lain," ujar Kapolres saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (10/5/2024).
Kapolres menjelaskan bahwa dari keterangan rekan-rekannya, korban sejatinya tengah melakukan penyemprotan gulma dilahan perkebunan Akasia PT SPA tersebut.
Rahman, rekan korban mengaku sempat mendengar teriakan korban minta tolong sekitar pukul 14.00 WIB dan kemudian menghilang. Khawatir dengan korban, Rahman dan rekan lainnya bernama Awi berusaha mencari korban di lokasi korban bekerja.
"Saat sampai di lokasi korban sudah tidak ada, namun keduanya kaget karena di sekitar lokasi ada jejak seperti jejak harimau," jelas AKBP Budi.
Kedua rekan korban kemudian melapor ke pihak kantor SPA dan bersama-sama melakukan pencarian. Korban pun ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di petak 446 Blok L di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran.
"Saat itu terlihat pada tubuh korban luka bekas gigitan pada leher korban sebanyak 5 gigitan," jelasnya.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan luka bekas gigitan pada telinga, tangan korban sebelah tangan sudah tidak ada dan terdapat juga luka lecet pada bagian kaki korban.
Sementara itu, BBKSDA Riau mengaku melakukan mitigasi, pasca kejadian memilukan tersebut. Mitigasi dilakukan pada Jumat (10/5/2024) setelah BBKSDA menerima laporan kejadian.
"Mitigasi ini dilakukan tim BKSDA Riau bersama pihak perusahaan di lokasi kejadian," jelas Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, Sabtu (11/5/2024).
Tim gabungan melaksanakan pengecekan lapangan dan melakukan indentifikasi, lalu pemasangan kamera trap. Tak hanya itu, petugas juga melanjutkan sosialisasi dan edukasi kepada para pekerja di lapangan, bagaimana cara menghindari konflik dengan satwa.
"Tim BKSDA Riau juga memberikan arahan dan imbauan kepada pihak perusahaan agar menerapkan standar operasional (SOP) mitigasi interaksi negatif harimau secara ketat," sebut Genman.
Sedangkan hasil pengecekan yang dilakukan diketahui bahwa lokasi kejadian berada pada habitat harimau sumatera dengan populasi yang cukup besar.