Pembina Yayasan Sekolah Sempat Dapat Laporan Bus Maut SMK Lingga Kencana Bermasalah Pada Ban hingga AC

Minggu, 12 Mei 2024 | 16:22 WIB
Pembina Yayasan Sekolah Sempat Dapat Laporan Bus Maut SMK Lingga Kencana Bermasalah Pada Ban hingga AC
Kepolisian saat melakukan tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang , Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) (ANTARA/Rubby Jovan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Luka mendalam dirasakan oleh para keluarga korban kecelakaan sebuah bus yang membawa rombongan anak sekolah, di kawasan wisata Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) kemarin.

Dalam kecelakaan maut tersebut, sedikitnya 11 orang yang yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok meninggal dunia, sementara itu 4 orang lainnya dinyatakan mengalami luka berat.

Baca Juga:

Detik-detik Mencekam Kecelakaan Bus Rombongan SMK di Subang, Terekam Live di TikTok

Baca Juga: Polisi Cari Jejak Rem Kecelakaan Bus di Ciater Subang Sebelum Tetapkan Tersangka

Pembina Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok, Mawardi mengatakan, belasan orang tewas akibat kecelakaan tersebut tak hanya siswa melainkan ada juga guru yang ikut menjadi korban jiwa.

Mawardi mengaku, tidak tahu persis siapa pihak yang menentukan bus tersebut untuk mengangkut para siswa dan siswi untuk melakukan kegiatan perpisahan sekolah.

“Biasanya kita panitia berusaha mendatangkan PO. Biasanya gitu, sebenar tidak kita sangka dan duga kalau ada itu terjadi karena ternyata di bandingkan yang satu ini, dua itu (bus lain) lebih baik,” kata Mawardi, kepada awak media, Minggu (12/5/2024).

Mawardi sendiri tidak mengetahui tentang izin bus tersebut yang tidak terdaftar di Kementerian Perhubungan. Ia hanya mengetahui jika PO bus dipilih berdasarkan hasil rapat panitia.

“Biasanya panitia itu mengambil satu lokasi saja. Kemudian PO itu lah yang mungkin akan menyiapakan kendaraan, baik itu PO sendiri atau kerjasama dengan yang lain. Buat kita hanya satu titik aja di tempat itu,” jelasnya.

Baca Juga: Ngeri! Cerita Saksi Mata Detik-detik Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Situasi Mencekam

Baca Juga:

Sebelum Terguling, Bus Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Oleng Tabrak Feroza dan Motor

Mawardi mengatakan, dirinya sempat mendengar komplain dari salah satu peserta. Kebetulan peserta tersebut merupakan rekan dari cucu Mawardi.

Saat itu peserta menyatakan kepada cucu Mawardi jika bus yang ditumpanginya agak berbeda. Sebelum kecelakaan maut itu terjadi, peserta sempat mengeluhkan ban mobil bus yang sidah botak, kemudian pendingin udara atau air conditioner dalam bus yang dalam keadaan mati.

“Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, mobil yang sedikit beda, katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya gak jalan juga,” jelas Mawardi.

Mawardi menambahkan, sebelum terjadi kecelakaan, bus yang terlibat kecelakaan itu juga sempat mengalami mogok.

Baca Juga:

7 Fakta Yang Perlu Diketahui Dari Insiden Kecelakaan Bus Rombongan SMK Di Ciater

Diketahui, dalam acara perpisahan tersebut pihak SMK Lingga Kencana menyewa tiga unit bus. Bus yang kecelakaan ditempeli nomor urut 1.

“Ya sebelumnya, sebelum kejadian itu sempat mogok. Kemudian diperbaiki teknisinya dan jalan lagi. Sehingga mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir, padahal dia itu bis satu,” tandas Mawardi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI