Puluhan Siswi SMA Lompat Pagar Kabur Dari Asrama, Ketakutan Dengan Ulah Senior

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 12 Mei 2024 | 14:34 WIB
Puluhan Siswi SMA Lompat Pagar Kabur Dari Asrama, Ketakutan Dengan Ulah Senior
Siswi SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo kabur dari asrama sekolah setelah dirundung oleh para senior [SuaraSulsel.id/Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan siswi di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo kabur dari asrama sekolah setelah diduga dirundung oleh para seniornya.

“Menurut keterangan anak saya dan rekan-rekannya, mereka lari dari sekolah karena tidak tahan dengan tekanan atau perlakuan dari senior mereka,” kata Sera, salah satu orang tua siswa, Sabtu 11 Mei 2024.

Para siswi ini kabur dari asrama dengan melompat pagar sekolah dan berjalan ratusan meter sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka kemudian memesan jasa angkutan dan pulang ke rumah salah satu orang tua siswi.

Menurut keterangan para siswi kepada salah satu orang tua, bahwa taruni SMA Terpadu Wira Bhakti kelas 10 ini kerap dihukum dengan cara duduk dalam posisi kaki dilipat ke samping dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Ngerinya Kecelakaan Bus di Ciater, Siswa Ini Bagikan Momen Dirinya Terlempar ke Warung Pinggir Jalan namun Selamat

Selain itu, mereka juga harus satset bergerak cepat ketika dipanggil senior. Akibatnya, ada salah seorang siswi jatuh dari tangga dan menderita cedera serius pada bagian rahangnya. Sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Ada pula keluhan dari para siswi ini, bahwa para seniornya disebut sering meminta uang jajan mereka.

Saat ini, beberapa perwakilan orang tua telah bertemu dengan pihak sekolah untuk bermusyawarah mencari solusi terkait masalah itu.

“Saat ini mereka belum siap kembali ke sekolah dan tadi sudah bersepakat dengan pihak sekolah, bahwa mereka akan kembali ke rumah keluarga masing-masing,” kata Sera.

Terpisah, Kepala SMA Terpadu Wira Bhakti Marwan Potale menyampaikan pihaknya belum bisa menyimpulkan masalah tersebut karena para siswi atau taruni masih berada di rumah orang tua mereka.

Baca Juga: Ajari Anak Atasi Perundungan dalam 'Katakan Tidak pada Perundungan'

“InsyaAllah hari Minggu atau Senin mereka diantar kembali ke sekolah oleh orang tuanya masing-masing. Mereka akan kita mintai keterangan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya,” kata Marwan.

Marwan belum bisa memastikan langkah tegas apa yang akan diambil pihak sekolah nanti, melainkan bergantung dari hasil pemeriksaan.

Namun Marwan berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan masalah ini secara profesional dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

hadis
sebelum terjadi sesuatu yg tdk diinginkan aparat terkait hrs sgr tindak lanjuti jangan nunggu terjadi KORBAN
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI