Sebab, di sana memiliki keterbatasan alat sehingga korban dibawa ke rumah sakit yang ada di Depok. Di sisi lain, pihak kepolisian belum melakukan pemeriksaan terkait kecelakaan itu.
"Sopir bus saat ini juga masih luka berat. Karena (korban) masih dalam perawatan medis kita masih fokus mendata dan menolong korban, pemeriksaan belum kita lakukan," ujar Wibowo dikutip Minggu (12/5/2024).
3. Bus Disebut Tak Bisa Nanjak
Bus yang akan menuju Tangkuban Perahu itu disebut mengalami kendala. Salah satu wali murid, Maryati, mengatakan, hal ini diketahui dari anaknya setelah kecelakaan terjadi.
Anaknya itu memberitahu bahwa rombongan sudah meninggalkan vila. Kemudian, rombongan berjalan menuju Tangkuban Perahu. Namun, saat tanjakan, bus tersebut tidak bisa naik.
“Pas waktu mau berangkat kan bilang 'mah aku otw dari vila', gitu. Pas lanjut mau pulang bilang 'aku mau ke Tangkuban perahu, tapi mobilnya enggak nanjak',” cerita Maryati.
4. Kondisi Bus Sudah Tua
Kondisi bus pariwisata Putera Fajar diketahui sudah tua karena beroperasi sejak 2006. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang, Asep Setia Permana.
Selain kondisinya yang sudah tua, bus tersebut nuga sempat mengalami masalah pada mesin saat mengangkut rombongan siswa. Mesinnya ini, bahkan diakui saksi mata, tidak menyala.
Baca Juga: Bus Kecelakaan Ciater Beroperasi Tanpa Izin, Status Uji Berkala Sudah Kadaluwarsa
"Informasi yang kami dapat bahwa bus tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin saat berhenti di salah satu warung," ungkap Asep di lokasi kejadian, Minggu (12/5/2024).