Suara.com - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Kamis malam (9/5/2024) mengatakan Spanyol, Irlandia dan beberapa anggota Uni Eropa berencana untuk mengakui kedaulatan negara Palesina pada 21 Mei.
Informasi ini disampaikan ketika Israel bersikeras menyerang Rafah, di selatan Gaza, Palestina di tengah penentangan dari dunia internasional, termasuk sekutu utamanya Amerika Serikat.
Selain itu Majelis Umum PBB pada Jumat (10/5/2024) berencana untuk mengajukan kembali usulan menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB, setelah usulan serupa diveto Amerika Serikat pada April lalu.
Sebelumnya pada Maret lalu Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa negaranya, Irlandia, Slovenia dan Malta sepakat mengambil langkah awal untuk bersama-sama mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina, Massa Kemping di Depan Kedubes Amerika
Mereka yakin solusi dua negara - yang mengakui Israel dan Palestina sebagai dua negara berdaulat - adalah solusi dari konflik kedua negara di Timur Tengah.
"Ini merupakan aksi simbolis dalam alam politik. Bukan sekedar negara, ini adalah pengakuan akan kemauan sebuah negara untuk tegak berdiri," kata Borrell dalam wawancara dengan radio Spanyol RNE.
Ia mengatakan Belgia juga berkemungkinan besar mengikut langkah Spanyol untuk mengakui kedaulatan Palestina.
Sementara itu pada Jumat ini di New York, AS Majelis Umum PBB akan kembali mengusulkan keanggotaan penuh Palestina dan mengirim rekomendasi ke Dewan Keamanan PBB untuk disetujui.
Pada April lalu Majelis Umum PBB sudah mengajukan keanggotaan Palestina, tetapi di-veto oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Protes Kebrutalan Israel di Rafah, Koalisi Musisi Bela Palestina Mendadak Kamping di Kedubes AS
Sejak 1988, ada 139 dari 193 negara anggota PBB yang mengakui kedaulatan Palestina.