Suara.com - Presiden ke-4 RI KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai bapak bangsa yang toleran. Gus Dur memiliki cara pandang berbeda dalam memelihara toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Maka tak heran, cucu pendiri NU ini sangat dihormati oleh pemeluk agama selain Islam. Di Bali misalnya, umat Hindu begitu mencintai sosok Gus Dur.
Setiap berkunjung ke Bali, Gus Dur semasa hidupnya tidak pernah mendatangi kantor NU setempat. Ia lebih memilih sowan ke Raja-raja di Bali. Kepada para raja, Gus Dur menitipkan Islam di Bali.
"Setiap datang ke sini, Gus Dur mesti datang ke tempatnya raja-raja, kemudian memanggil kita-kita datang ke tempat raja-raja. Dikenalkan oleh Gus Dur ini rais syuriyah, ini ketua tanfidziyah. Itu berlaku pada waktu Gus Dur di PBNU, Ketua Dewan Syuro PKB sampai jadi Presiden," kata KH Noor Hadi Al-Hafidz, tokoh NU Bali dikutip dari NUOnline.
Baca Juga: Anak Punk Ketahuan Nyuri Rexona Di Minimarket : Gagal Wangi
Cara Gus Dur itu terbukti ampuh dalam menjaga kerukunan umat beragama di Bali. Masyarakat Hindu Bali pun menerima Islam dengan tangan terbuka.
"Orang sini itu akhirnya 'saya menerima Islamnya Gus Dur', otomatis 'Islam Gus Dur' itu ya NU. Itu luar biasanya Gus Dur," jelasnya.
Berkat Gus Dur, menurut KH Noor Hadi, sejumlah Raja di Bali sampai memberikan bantuan kepada umat Islam di sana.
Contohnya kata KH Noor Hadi, Raja Denpasar menyumbangkan tanahnya untuk dibangun masjid. Tidak hanya itu, Raja Denpasar juga bertanggung jawab renovasi masjid.
"Kerajaan Tabana juga sama ngasih tanah untuk masjid. Banyak tanah masjid yang dikasih oleh kerajaan karena simpatinya pada umat Islam," ungkapnya.
Baca Juga: Pelatih Bali United Ungkap Target Pribadinya di Babak Championship Series BRI Liga 1