Suara.com - Eks Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, merespons terkait isu peleburan Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Khofifah mengaku tidak sepakat dengan wacana itu. Ia menilai dua kementerian itu sama-sama mengemban tugas yang cukup kompleks, sehingga akan kian sulit jika digabung.
“Saya berharap bahwa tidak digabung, pasti akan ada yang ketimbun kalau digabung. Jadi Kemensos itu tugasnya sangat besar, lalu pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak itu tugasnya sangat substantif," ujar Khofifah dalam Rapat Koordinasi Nasional PAN untuk Pilkada 2024 di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024).
Khofifah menjelaskan bahwa urusan perlindungan anak dan perempuan bukanlah hal yang sederhana.
Baca Juga: Ngaku Siap Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, Tapi Cak Imin Bilang PKB Tetap Butuh Koalisi
“How to empower, how to protect them itu tidak sederhana,” ucap dia.
Mantan Menteri Sosial tersebut mengatakan tupoksi Kemensos tidak hanya sekedar urusan berbagi. Melainkan juga mengedepankan sejumlah proses lainnya seperti perlindungan dan pemberdayaan sosial hingga proses rehabilitatif.
Lebih lanjut, Khofifah menilai jika dua kementerian itu digabung, maka tidak akan ada kucuran dana di APBD di daerah.
“Sekarang saja udah kecil-kecil. Jadi kalau sudah tidak ada anggaran, tidak ada fungsi yang melekat gitu, tidak ada struktur yang melekat, lewat nanti. Padahal kasus-kasus itu adanya di daerah-daerah dan mereka butuh perlindungan,” jelas dia.
Baca Juga: PKB Klaim Kantongi Golden Ticket Demi Lawan Khofifah di Pilgub Jatim 2024