Suara.com - Viral kondisi bocah bernama Gibran yang menangis kelapangan di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor menarik perhatian publik.
Sebelumnya, viral video yang memperlihatkan seorang bocah bernama Gibran menangis dan meminta makanan dari ibunya.
Bocah bernama Gibran itu menangis histeris di halaman rumahnya sambil terus meminta makan. "Mau makan," kata bocah itu seperti dilihat dari video yang viral, Rabu (8/5).
Baca juga:
Baca Juga: Ayahnya Gugur dalam Tragedi Uncen Berdarah, Sang Anak 2 Kali Gagal Tes Polisi, Banjir Doa Netizen
Bukannya dikasih makan, di video kemudian muncul seorang wanita yang diduga ibu dari Gibran. Si ibu itu malah membentak dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang untuk makan. Si ibu bahkan sempat guyur anaknya itu dengan air.
Kondisi Gibran kemudian menjadi viral setelah akun Tiktok @ahmadsaugi31 mendatangi rumah anak kecil tersebut.
Di video itu, pemiliki akun itu kemudian banyak bertanya kepada Gibran soal kondisinya. Gibran sempat bercerita soal perlakuan sang ibu.
"Diomelin mama, karena tidak boleh makan. Ibu kerja di kafe terus kalau makan aku disuruh makan garam, kalau ayah sudah pulang baru makan," ucap Gibran.
Video ini pun viral dan membuat sejumlah pihak terkait mendatangi lokasi rumah Gibran di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Akun Kades Rawa Panjang Dibanjiri Kata-kata Mutiara, KPK Diminta Usut Dana Desa
Video Gibran kelaparan juga membuat publik banyak mempertanyakan peran dari perangkat desan dan tetangga. Viralnya video ini rupanya membuat kades setempat tak terima.
Kades Rawapanjang itu Mohammad Agus disebut mengancam pemilik video yang memviralkan kondisi Gibran di sosial media.
Agus juga sempat berulah saat petugas Kementerian Sosial (Kemensos), hendak melakukan asesmen kepada Gibran.
Baca juga:
Bukan mendapatkan respon baik, petugas Kemensos malah dicurigai oleh Kades tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan yang kurang mengenakan.
"Kenapa diarahkan kesini? Siapa yang mengarahkan?," tanya Agus.
Dengan senyuman, petugas Kemensos itu pun menjawab pertanyaan dari Kades Rawa Panjang tersebut.
"Begini pak kan kita dapat laporan dari yang viral itu dari pusat, kita perlu menindaklanjuti, karena ada rencana ibu mau kesini. Makanya kita langsung kesini, belum sempet ke pak lurah. Mohon maaf kalo memang tidak berkenan," ucap petugas bernama Sutrisno itu.
Mendapat jawaban dari petugas Kemensos itu, Agus terang-terangan tidak berkenan dengan kedatangan petugas Kemensos di kediaman keluarga Gibran.
"Yang pasti iya pak tidak berkenan karena kita sudah berkoordinasi juga dengan RT RW tetangga. Terus kalo emang mau nyari informasi di kantor kami, bukannya kita tidak menghormati atau memberi batasan atas perhatian," ucap Agus.
Berapa Dana Desa Rawa Panjang Bogor?
Di tahun anggaran 2024, pemerintah pusat mengalokasikan dana desa di Bogor, Jawa Barat sebesar Rp599 miliar lebih. Dana Desa tahun 2024 Bogor itu dialokasikan untuk 416 desa, termasuk desa yang dipimpin oleh Mohammad Agus.
Mengutip dari laporan DJPK Kemenkeu, dana desa yang diterima perangkat desa ternyata jumlahnya cukup fantastis.
Dana desa Rawa Panjang untuk tahun anggaran 2024 berjumlah Rp2.027.077,000.
Dana sebesar dialokasikan untuk apa saja? Berasal dari dana APBN, dana desa dikelola oleh perangkat desa termasuk kades untuk kepentingan masyarakat desa.
Dana Desa juga dapat digunakan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDes dan RKPDes setiap tahunnya.
Prioritas penggunaan dana desa diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021.
Dana desa juga dimanfaatkan untuk program infrastruktur desa dengan mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan bahan baku lokal serta program pengembangan desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa.
Dengan demikian, penggunaan dana desa memiliki tujuan yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, pelayanan kepada masyarakat desa, pendapatan desa dan masyarakat, serta mendukung program infrastruktur desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa.
Pasca viralnya kasus kelaparan Gibran ini, tak heran jika sejumlah netizen mempertanyakan alokasi dan penggunaan dana desa di Rawa Panjang, Kabupaten Bogor.
Akun Instagram milik Kades Agus pun mendapat banyak komentar pedas alias kata-kata mutiara.
Pantauan di akun Agus pada Kamis (9/5), sejumlah komentar pedas dari netizen tersemat. Sejumlah netizen bahkan meminta otoritas terkait untuk menyelidiki dana desa yang dikelola oleh Mohammad Agus.
"@official.kpk mumpung masih anget nih, alim tapi menelantarkan warganya yg kelaparan.. Kemana bantuan desa," komentar akun @bagus*** di postingan Agus pada Oktober 2020.
"@official.kpk mohon dipantau aliran dana desa dikemanakan sama manusia ini," sambung akun lainnya.