Amran lulus dengan IPK maksimal, dan mematenkan berbagai penemuan yang mencakup pengendalian hama.
Saat ini ia memegang 5 hak paten, selain tercatat sebagai dosen di Universitas Hasanuddin.
Ia menikah dengan Martati dan pasangan ini memiliki empat anak – semuanya dengan nama depan Andi. Menurut catatan silsilah, Amran merupakan keturunan jauh raja Bone ke-23.
Setelah lulus, Sulaiman bekerja di PT Perkebunan Nusantara XIV. Ia memulai kariernya sebagai kepala operasi lapangan di sebuah pabrik gula pada tahun 1994, dan dipromosikan sebanyak 4 kali selama enam tahun pertamanya di perusahaan tersebut, dengan puncaknya sebagai kepala logistik.
Amran mengundurkan diri setelah 15 tahun. Kemudian, ia mendirikan bisnisnya sendiri, dimulai dengan patennya atas racun tikus (bernama "Tiran" sebagai akronim dari Tikus diracun Amran) dan berkembang pesat, mencakup 10 perusahaan dengan pendapatan tahunan gabungan mendekati US$1 miliar pada tahun 2014 Ia menerima penghargaan sipil Satyalancana Pembangunan dari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007
Riwayat pendidikan
-SD Inpres 10 Mappesangka, Bone
-SMP Negeri Ponre, Bone
-SMA Negeri Lappariaja, Bone
-Sarjana Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993
-Magister Ilmu Pertanian Unhas 2002-2003
-Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012
Harta Kekayaan
Berdasarkan penelusuran di LHKPN penyelenggara negara KPK, Andi Amran melaporkan kekayaannya lebih Rp1 Triliun.
Harta yang dilaporkan awal tahun 2024 meliputi tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak, dan kas.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Gibran, Bocah Nangis Kelaparan: Baru Bisa Makan Setelah Ayah Pulang
Total harta kekayaan Amran Sulaiman di LKHPN KPK Rp1,1 triliun.