Suara.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla sempat diminta untuk memediasi Israel dengan Palestina demi mengakhiri konflik yang terjadi. Namun, ia mengakui hal itu akan sulit untuk dilakukan.
Menurutnya, untuk saat ini yang paling penting adalah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terus dibombardir zionis Israel.
"Ya kalau itu membantu bagaimana memberikan bantuan, kalau mediator itu sudah agak sulit untuk menghadapi Israel," ujar JK di Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).
JK menilai mediasi dengan Israel akan sulit dilakukan karena banyak negara yang sudah mencobanya tapi tak juga berhasil. Bahkan, peringatan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga tak didengar.
"PBB saja tidak dianggap, dengan (negara) Timur Tengah lainnya tidak dianggap. Untuk itu dibutuhkan penanganan," ucapnya.
Sebelumnya, Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina.
Hamid menyampaikan pernyataan itu melalui keterangan persnya di Kuala Lumpur, Senin (6/5).
Dalam keterangan itu, dia mengatakan pihak-pihak yang bertikai meminta Jusuf Kalla untuk bisa memediasi kedua belah pihak agar mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama tujuh bulan terakhir tersebut.
Dalam upaya damai untuk Palestina-Israel tersebut, JK bertemu dengan delegasi Hamas Palestina yang dipimpin Pejabat Biro Politik sekaligus Wakil Kepala Urusan Internasional Hamas Dr. Bassem Naim.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sempat Temui Delegasi Hamas di Malaysia, Ini Isi Pertemuannya
Salah satu fokus dalam pembicaraan itu adalah terkait upaya menghentikan aksi kekerasan yang mengorbankan masyarakat sipil secara masif, menurut keterangan itu.