Suara.com - Nasib perumahan yang didirikan Presiden Joko Widodo bersama wakil Gubernur Jawa barat saat itu, Deddy Mizwar pada 2017 jadi sorotan.
Perumahan yang ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Lapangan Depan Masjid Arrayan Perumahan Villa Kencana Cikarang, Jl. Pulo Sirih No. 84 Sukajadi, Kabupaten Bekasi itu kini bak lokasi uji nyali saking sepinya.
Salah seorang warga Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bernama Heru mengaku lebih takut dengan maling dibanding dengan setan selama tinggal di daerah itu.
“Gak takut (hantu) saya biasa jalan ke depan malam-malam. Tapi paling kejahatan doang takutnya,” ungkap Heru yang sudah 2 tahun tinggal di sana.
Baca Juga: Jokowi Setuju dengan Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan!
Ia mencicil rumah tersebut selama 17 tahun dengan total angsuran bulan sebesar Rp970 ribu.
Baca Juga :
1.217.794 unit Program Sejuta Rumah Terbangun Tahun Lalu, Hunian Murah Laris Manis
Saat ini, kondisi villa tersebut memang seperti lokasi uji nyali. Kawasan Villa Kencana jika di malam hari terlihat seperti tempat syuting film-film horor.
Sunyi, hanya suara jangkrik yang terdengar saat matahari terbenam berganti malam.
Baca Juga: Teuku Ryan Akui Hilang Gairah ke Ria Ricis: Saya Stres Menghadapi Dua Cicilan Rumah
Suasana semakin bikin bulu kuduk bergidik karena kondisi penerangan sangat minim. Pencahayaan hanya terlihat di sejumlah rumah yang sudah dihuni, seperti di rumah Heru.
Sementara rumah lain yang belum berpenghuni terlihat dengan kondisi tidak terawat. Rumah-rumah itu tidak dilengkapi pintu. Di pinggir jalan rumput dan tanaman liar meninggi dan dibiarkan tumbuh begitu saja.
Heru mengaku bahwa untuk di bloknya, blok J2, hanya lima rumah yang sudah dihuni. Sedangkan sisanya dibiarkan kosong begitu saja.
“Ya kaya gini keadaannya, banyak yang kosong deretan sini aja cuma lima orang,” kata Heru.
Tiap satu blok di kawasan ini memiliki sekitar 16 rumah, namun tak sampai setengahnya sudah dihuni.
Namun menurut Heru, sebagaian rumah dengan kondisi terbengkalai itu sudah ada pemiliknya namun belum dihuni.
Rumah subsidi program Presiden Jokowi itu kata Heru, memang mayoritas dijadikan investasi saja oleh pemiliknya.
“Ya memang keadaannya gini (masih banyak yang belum ditempati). Rata-rata memang cuma buat investasi aja," ucap Heru.
Heru mengaku bahwa ia juga seperti itu sebelumnya, 5 tahun rumahnya itu dibiarkan tak berpenghuni.
“Saya sudah 7 tahun. Ini juga baru dipake, kerjanya di sana (Jakarta) dulu bawa taksi. Ini menempatinya kita baru 2 tahun lah,” kata Heru.
Proyek perumahan ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang digulirkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI.
Proyek perumahan Villa Kencana Cikarang ini adalah bantuan kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. senilai total Rp 144,37 Triliun.
Bank BTN bekerjasama dengan PT Arrayan Bekasi Development menyediakan rumah tapak (landed house) bagi kalangan MBR dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000/bulan.
"Rakyat ingin memiliki rumah itu ingin dipenuhi oleh Pemerintah. Apalagi dengan meningkatnya harga tanah di perkotaan. Meningkatnya harga tanah di kawasan industri, menjadi semakin penting keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan dasar rakyat, yaitu rumah," ujar Jokowi saat itu.