Pelaku Jadi Tersangka, Detik-detik Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas Terekam CCTV

Selasa, 07 Mei 2024 | 15:00 WIB
Pelaku Jadi Tersangka, Detik-detik Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas Terekam CCTV
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan taruna tingkat dua STIP Marunda yang menjadi pelaku penganiayaan terhadap juniornya, Putu Satria Ananta di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kekerasan di dunia pendidikan Indonesia kembali terjadi dan memakan korban jiwa. Kali ini, kasus itu terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara.

Seorang mahasiswa tingkat I STIP berinisial P harus meregang nyawa di tangan seniornya karena mengalami penganiayaan.

Kepolisian pun langsung turun tangan. Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setiawan, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat (3/5/2024) pagi.

Menurut Kombes Gidion, korban dianiaya seniornya karena diduga melanggar aturan tradisi yang berlaku di kampus itu.

Baca Juga: Cengar-cengir, Tampang Ketua RT Provokator Pembacokan Mahasiswa Katolik Unpam saat Doa Rosario

"Kalau ditanya motif, motifnya tadi kehidupan senioritas. Kalau bisa disimpulkan mungkin ada arogansi senioritas. Karena merasa 'mana yang paling kuat', kan ada kalimat-kalimat itu, itu juga nanti mungkin ini menjadi titik tolak untuk melakukan penyelidikan," jelas Kombes Gidion pada awak media.

Peristiwa penganiayaan pun terjadi di kamar mandi. Korban dibawa oleh empat orang seniornya, namun hanya satu orang yang memukulinya.

Korban mendapatkan sejumlah pukulan. Salah satunya mendarat di bagian ulu hati. Hal itu membuat korban terkapar sehingga pelaku penganiayaan panik.

"Pemukulan di bagian ulu hati sebanyak 5 kali, berdasarkan keterangan saksi. Kemudian, korban dipukuli, maka hilang kesadaran, lalu pingsan dan jatuh," sambungnya.

Detik-detik penganiayaan itu lantas terekam oleh kamera CCTV. Melihat korban jatuh, pelaku sempat berupaya memberikan pertolongan, namun prosedurnya keliru.

Baca Juga: 4 Kasus Pembunuhan Taruna STIP Akibat Kekerasan yang Gegerkan Publik

"Kemudian dilakukan pertolongan dan dipindahkan ke satu tempat kelas di sebelah toilet. Kemudian, sebelum dipindahkan ke toilet dilakulan upaya penyelamatan, menurut tersangka nih ya. Penyelamatan memasukkan tangan di mulut untuk menarik lidahnya. Tapi itu justru yg menutup saluran (pernapasan), korban meninggal dunia," katanya.

Dalam video terlihat korban dibopong dari kelas menuju klinik kampus. Terlihat korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Sesampainya di klinik, perawat yang bertugas memeriksa nadi korban. Suasana terlihat begitu tegang.

Perawat tidak berhasil menemukan denyut nadi di tubuh korban, sehingga pihak klinik memberikan rujukan agar korban dibawa ke RS Tarumajaya, Bekasi.

Sesampainya di sana, korban dinyatakan meninggal dunia. Polisi yang turun ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung memasang garis polisi di toilet kampus.

Jenazah korban lalu dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum. Hasilnya, pada tubuh korban ditemukan adanya sejumlah tanda-tanda kekerasan.

Atas kejadian itu, kepolisian telah menetapkan seorang tersangka pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI