Suara.com - Sebuah pengakuan seorang penghuni kos perempuna di wilayah Jakarta baru-baru ini viral. Pasalnya selama menyewa kamar di salah satu kos yang ada di Jakarta Pusat kerap diintip oleh penjaga kos setiap hari.
Hal itu membuat publik semakin kesal karena penjaga kos yang diduga melakukan perbuatan tersebut dibela oleh pemilik indekos tersebut.
Kejadian itu pun viral dengan sejumlah bukti tayangan cctv yang memperlihatkan seorang pria sedang mengintip ke salah satu kamar penghuni kos.
"Hati-hati saat memilih kos-kosan lur," tulis caption video yang dibagikan akun @undercover.id, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga:
Profil Ferdy Peto, Ayah Betrand Peto yang Bongkar Tabiat Sarwendah
Pernikahannya Dibilang Tak Sah oleh MUI, Rizky Febian Beri Tanggapan Menohok Ini
Kejadian itu pun dijabarkan dalam sejumlah tangkapan chat penghuni kos yang mengadu ke media sosial. Dalam isi percakapan, perempuan tersebut mengaku akan berangkat kerja. Ketika mandi, penjaga kos yang dituding sebagai pelaku melancarkan aksinya.
"Ngintip bolak-balik tapi aku udah langsung pindah kak karena pemilik kos tetap belain pelaku padahal udah ada bukti dia ngintip dan posisi itu pagi, saya lagi mandi mau kerja," tulis perempuan tersebut.
Dalam rekaman cctv yang dibagikan, memang terlihat satu pria yang sedang mengintip dari lubang pintu. Sesekali pria tersebut duduk di tangga dan terlihat menunggu untuk kembali mengintip.
Hal itu pun banjir kecaman netizen. Banyak yang tak terima dengan respon pemilik kos yang diduga membela terduga pelaku yang melancarkan aksi tak terpujinya itu.
"Ini mendi diproses kaya gini biar jera," ujar salah satu netizen.
"Parah sih kalau udah diintipin sama yang sering ngintip yang diintip udah dilecehkan itu, wajib lapor polisi itu sudah termasuk tindakan pelecehan," kata lainnya.
Perempuan tersebut juga membagikan isi chat dengan penjaga kos yang bernama Wempi. Pria ini berdalih bahwa ia berencana mengambil peralatan kos seperti semacam sabun Dettol dan minyak mesin.
Isi chat itu menjelaskan bahwa mesin air di kosan sering bermasalah. Namun penjaga kos yang dianggap sudah ketahuan melakukan perbuatan tersebut membantah dan menyarankan perempuan tersebut untuk menutup lubang kunci untuk menghindari kecurigaan.
Terlepas dari kasus di atas, penghuni kos dalam aktivitas perantauan memang tak menjamin keselamatan dan kenyamanan saat menginap.
Kewaspadaan dan pintarnya memilih indekos yang aman memang harus utama. Apalagi untuk perantauan wanita.
Di sisi lain, pemangku wilayah setempat harus tegas dan menjadi sosok yang bisa menyelesaikan persoalan tersebut ketika wilayahnya kedapatan kasus-kasus dugaan pelecehan seksual.