Suara.com - Sebuah video yang menarasikan mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) digeruduk warga saat beribadah viral di media sosial. Bahkan dinarasikan mahasiswa tersebut mengalami kekerasan atau penganiayaan.
Kegiatan peribadatan dilakukan di sebuah rumah di kawasan Kabupaten Tangerang, Banten. Pendeta Gilbert Lumoindong pun buka suara atas kejadian yang memilukan tersebut. Dirinya berdoa agar ada keadilan terkait peristiwa tersebut.
"Hanya bisa berdoa, agar ada keadilan bagi kami Mas @permadiaktivis2 Thanks for care," tulisnya di kolom komentar akun instagram Permadi Arya atau Abu Janda, Senin (6/5/2024).
Pernyataan ini seketika mendapatkan tanggapan dari warganet. Ada yang ikut nyesek melihat masih adanya pelarangan ibadah ini.
"Bisa nya hanya ngelusss dada yang sangat nyesek ini," ucap warganet.
"Kalo bang Arya dilantik jadi Menag, gantiin yang ga punya nyali sekarang pasti beres semua," ungkap warganet.
"Dan hanya bisa pasrah melawan kurang personel," kata warganet.
Polisi selidiki
Pihak kepolisian menyelidiki kasus dugaan mahasiswa mengalami kekerasan saat melakukan ibadah.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi mengatakan pihaknya bakal mengecek tempat kejadian perkara (TKP) hingga mengecek fakta-fakta terkait kasus tersebut.
"Terkait laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki fakta-fakta di TKP," katanya melansir Antara.
Kasi Humas Polres Tangsel AKP M. Agil Sahril menjelaskan, pihaknya bakal memanggil Ketua RT hingga tokoh masyarakat setempat.
"Polres Tangsel juga melakukan langkah dan upaya dengan cara klarifikasi/berkoordinasi dengan, Ketua RT, Ketua RW, Kepala kelurahan, FKUB/tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda," ucap Agil.
Agil menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan guna mencegah kejadian serupa di lokasi tersebut.
"Untuk berkoordinasi serta duduk bersama untuk bersama-sama mencegah terjadinya potensi dugaan pidana lainnya serta mempercayakan penanganan kejadian kepada pihak kepolisian," jelasnya.
Agil mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan cek TKP dan mengumpulkan sejumlah fakta. Dia meminta publik menunggu terkait perkembangan kasus tersebut.
"Mohon waktu nanti akan disimpulkan," katanya.