Suara.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menilai Partai Gelora tidak menolak PKS masuk ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia bahkan bisa memastikan tidak ada penolakan dari Gelora.
"Saya tidak melihat Gelora menolak, saya tidak melihat Gelora menolak," ujar Muzani ditemui wartawan di Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).
Muzani mengatakan Gerindra sudah menangkap sinyal dari PKS untuk menemui Prabowo Subianto sekalu presiden terpilih dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bantah Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Megawati-Prabowo, Gerindra Beberkan Hal Sebenarnya
"Sinyal-sinyal PKS sudah kami tangkap dan kami pelajari," kata Muzani.
Menurut Muzani, Gerindra-PKS punya pengalaman panjang bekerja sama dalam urusan politik praktis.
"PKS pernah memberi dukungan kepada Pak Prabowo hingga dua kali, setidaknya 2014 dan 2019," ungkap Muzani.
Lebih lanjut, Muzani menyebut pertemuan antara PKS dan Prabowo masih mencari momen yang tepat.
"Pak Prabowo perlu waktu (dan) sedang mencari momentum yang tepat," jelas Muzani.
Baca Juga: PKS Ingin Ditemui Prabowo, Gerindra: Perlu Waktu...
Sebelumnya Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan PKS berharap partainya diajak bertemu oleh Prabowo.
"Permasalahannya adalah kita inin kebersamaan NasDem dan PKB didatangi, mungkin juga PKS pasti akan didatangi, kita berharap gitu loh," kata Aboe di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
PKS, kata Aboe, masih meyakini akan disambut oleh Prabowo. Pasalnya hubungan elite PKS dan Prabowo sejauh ini berjalan baik.
Penolakan Gelora
Untuk diketahui, Sekjen Gelora Mahfuz Sidik sempat menyatakan menolak secara PKS bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Menurut Mahfuz apabila PKS bergabung jadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, maka akan menjadi sinyal pembelahan massa ideologisnya.
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).
Mahfuz mengatakan PKS kerap melakukan serangan secara masif kepada Prabowo-Gibran, terutama kepada Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan Presiden Jokowi.
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," ungkapnya.