Suara.com - Kasus pungutan liar (pungli) yang dialami wisatawan saat ingin berkunjung ke Curug Ciburial, Sentul, Bogor viral di media sosial. Seorang oknum yang mengaku memiliki tanah untuk akses jalan masuk ke tempat wisatan memaksa para wisatawan membayar Rp40 ribu untuk satu mobil.
Mengutip Instagram @undercover.id, Kamis (2/5/2024), seorang pria berbaju putih tampak menghentikan mobil yang melintas ke arah tempat wisata.
"Rp40 ribu per mobil pak?" tanya wisatawan di dalam mobil.
"Iya," ujar pria tersebut sambil memasang wajah marah.
Baca Juga:
Eks Mentan SYL Pakai Duit Negara Buat ke Makkah, Totalnya Bisa Bayarin Umrah 500 Orang Sekaligus!
Sudah 2 Bulan Pisah dengan Sarwendah, Rumah Ruben Onsu Padahal Sentuh Rp 70 Miliar
"Ada tiketnya enggak?" tanya wisatawan lain.
"Saya di sini tidak kasih tiket, saya jelasin. Kalau pos 1 itu punya akses milik tanah jalannya, kalau pos 2 yang punya wisata yang berhak di sini hanya saya, bukan orang wisata. Kalau diminta berhenti, harus berhenti bu," kata pria tersebut.
Wistawan tersebut sempat mengalah dan meminta oknum yang memang mengaku memiliki tanah untuk memasang plang tiket masuk. Meski mengaku sudah memasang, wisatawan tidak melihat adanya plang yang dimaksud.
Oknum tersebut akhirnya menerima uang yang diberikan para wisatawan.
Hal ini tentu menjadi sorotan netizen di media sosial. Pasalnya, untuk masuk ke dalam tempat wisata, pengunjung bisa saja harus membayar dua kali pintu masuk yang sengaja dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab.
"Emang sering pungli wisata lokal apalagi ke curug, ampun dah," kata netizen pertama.
"Wisata di NKRI dikit-dikit duit, kaya diperas gitu kita," sindir lainnya.
"Daerah Bogor udah sering kayak begini, tapi pemerintah sampai sekarang belum bisa berantas pungli pungli enggak jelas," kritik salah satu netizen.
"Jawa Barat nomor 1 punglinya," celetuk salah satu netizen.
Tak heran wisata di Indonesia memang cukup beragam dan menarik untuk dikunjungi. Meski begitu, keindahan lokasinya tak jarang menjadi kritikan mengingat adanya oknum pungli yang tiba-tiba meminta uang dengan tarif tinggi.
Tak hanya di Jawa Barat, di beberapa lokasi lainnya memang kerap dimanfaatkan oleh orang-orang tersebut menarik uang untuk dirinya. Sehingga peran pemerintah harus mampu berkomunikasi dengan warga sekitar untuk mendapat kesepakatan dan memberantas pungli agar tingkat kunjungan wisatawan tidak turun. Imbasnya PAD wilayah di bidang wisata akan merosot.