Unjuk Rasa Bela Palestina di AS Pecah, Polisi Tangkap 300 Demonstran

Kamis, 02 Mei 2024 | 09:43 WIB
Unjuk Rasa Bela Palestina di AS Pecah, Polisi Tangkap 300 Demonstran
Arsip - Seorang pria mengibarkan bendera Palestina dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina yang digelar di luar Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, 23 April 2024. (ANTARA FOTO/Xinhua/Li Rui/Spt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Columbia dan City College of New York ditangkap New York Police Departement (NYPD) dalam aksi protes yang digelar di Amerika Serikat, Rabu (1/5/2024).

Wali Kota New York, Eric Adams mengungkapkan, penangkapan dilakukan polisi usai unjuk rasa berjalan tidak kondusif.

Baca Juga:

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa yang Demo Bela Palestina

Baca Juga: TikTok Lebih Pilih Diblokir Daripada Dijual ke Amerika

Menurut Adams, kekacauan itu dilakukan oleh oknum eksternal, bukan mahasiswa.

"Sekitar 300 orang ditangkap di (Universitas) Columbia dan City College, kami mendesak dilakukannya penangkapan itu untuk membedakan mahasiswa dengan mereka yang tidak boleh berada di sana," kata Adams dikutip dari Antara, Kamis (2/5/2024).

Seorang koresponden Sputnik menyampaikan, petugas NYPD menggunakan helm serta membawa pentungan dan borgol plastik, memasang barikade besi beberapa blok dari Universitas Columbia.

Dalam waktu bersamaan, mahasiswa yang menentang operasi militer Israel di Jalur Gaza telah membarikade diri mereka sendiri dan menghalangi orang-orang menghubungi teman-teman mereka di kampus.

Baca Juga:

Baca Juga: Menlu AS Tuduh China 'Cawe-cawe' Pemilu Amerika Serikat: Kami Ada Buktinya

Parlemen Arab Murka Soal Temuan Kuburan Massal Di Gaza, Desak Investigasi Kejahatan Israel Di Palestina

Aksi unjuk rasa pro-Palstina mulai muncul di kampus-kampus AS dalam beberapa hari terakhir. Mereka menentang militer AS serta dukungan keuangan dan diplomatik terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Mereka menyampaikan aspirasinya tersebut kepada pihak universitas untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza, melakukan divestasi di perusahaan yang terkait dengan Israel, dan menghentikan program studi di universitas-universitas Israel, serta tuntutan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI