Ada 'Tikus Buncit Berdasi' dalam Aksi May Day di Patung Kuda

Rabu, 01 Mei 2024 | 17:57 WIB
Ada 'Tikus Buncit Berdasi' dalam Aksi May Day di Patung Kuda
Massa aksi buruh melakukan aksi teatrikal 'Tikus Berdasi' dalam peringatan Hari Buruh Internasional, di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024). [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa aksi buruh melakukan aksi teatrikal 'Tikus Berdasi' dalam peringatan Hari Buruh Internasional, di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).

Pantauan Suara.com di lokasi, patung berkepala tikus ini memiliki postur badan dengan perut buncit.

Sembari memegang buku bertuliskan Omnibus Law UU Cipta Kerja, tikus berdasi itu menggambarkan tentang pejabat di Indonesia.

Selain massa buruh, terlihat ada beberapa kelompok massa dari petani yang ikut dalam aksi peringatan May Day.

Baca Juga: Gelar May Day Fiesta di Stadion Madya Senayan, Said Iqbal Kasih Komentar 'Manis' ke Jokowi dan Kapolri

“Di zaman Jokowi ini lebih banyak tanah yang dirampas oleh pemerintah dibandingkan dengan yang diberikan kepada rakyat,” kata salah seorang buruh dalam orasinya dari atas mobil komando.

Secara bergantian, para orator terus melakukan orasi dari atas mobil komando. Tuntutan mereka hampir sama, yakni pencabutan UU Cipta Kerja yang menghambat kesejahteraan buruh.

Adapun poin lain yang disampaikan oleh para demonstran yaitu penghapusan outsourcing yang dianggap sebagai perbudakan modern.

Sebelumnya, ribuan buruh memadati kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.

Buruh yang mayoritas tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) ini datang membawa spanduk besar yang bertuliskan revolusi dalam menuntut penghapusan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Bawa Spanduk Revolusi, Puluhan Ribu Buruh Merah Padati Patung Kuda Rayakan May Day

Kawasan Patung Kuda sebelumnya sempat kosong usai para buruh yang dipimpin oleh Andi Gani Nena Wea dan Said Iqbal bertolak ke Stadion Madya, kompleks olahraga Senayan.

Dalam aksinya, mereka menyampaikan dua tuntutan, yakni pencabutan UU Cipta Kerja dan penghapusan sistem kerja outsourcing yang dinilai sebagai perbudakan modern.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI