Desas-desus Partai Perubahan Indonesia Menghangat, Ada Hubungannya dengan Anies Baswedan?

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Rabu, 01 Mei 2024 | 16:46 WIB
Desas-desus Partai Perubahan Indonesia Menghangat, Ada Hubungannya dengan Anies Baswedan?
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan di DPP PKS, Selasa (23/4/2024). [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desas-desus Partai Perubahan Indonesia lahir usai Pilpres 2024 santer beredar di kalangan relawan pendukung Capres Anies Baswedan.

Pakar hukum tata negara Refly Harun melalui akun YouTube miliknya mengaku telah mendengar kabar mengenai Partai Perubahan Indonesia tersebut. Namun, dia belum bisa memastikan apakah itu benar atau tidak.

"Hari ini yang kita mendengar isu, tepatnya telah dibentuk PPI, Partai Perubahan Indonesia. Nah masalahnya apakah itu benar atau tidak itu yang jadi masalah," katanya dikutip, Rabu (1/5/2024).

Baca Juga

Baca Juga: Kapolri Sebut Aksi May Day Digelar di 77 Titik Seluruh Indonesia, Semuanya Aman

Fahri Hamzah Sentil Anies Baswedan: Gak Bisa Pemimpin Politik di Depan Bukan Orang Partai

Partai Perubahan Indonesia ini sudah santer berkembang di kalangan relawan Anies Baswedan, lengkap beserta logonya.

Refly Harun menyebut banyak relawan yang bertanya mengenai partai tersebut. Bahkan, beberapa menyatakan siap bergabung. Namun, sampai sekarang dia belum menerima informasi apapun mengenai partai tersebut, termasuk langkah politik Anies Baswedan setelah Pilpres.

"Yang jelas kalau dari keputusan Anies Baswedan belum ada rencana apa-apa. Anies mengatakan ingin rehat tapi entah dari mana ada isu tentang pembentukan partai perubahan Indonesia bahkan dengan logonya," katanya.

"Saya tidak bisa menjawab betul atau tidak barangkali ini baru usulan inisiatif dari sekelompok orang dan arahnya adalah agar Anies Baswedan membentuk partai politik," imbuhnya.

Baca Juga: Panas! Giliran Kader PKS Sindir Partai Gelora: Nggak Lulus PT Gitu Loh

Terlepas dari itu, Refly Harun menyampaikan, ada beberapa pola membentuk partai. Pertama, didirikan oleh Anies Baswedan sendiri atau kedua dibentuk oleh relawan dan meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memimpinnya.

"Seperti Demokrat dulu yang membentuk bukan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Sepanjang yang saya tahu yang membentuk adalah orang-orang yang loyal dengan SBY, yang ingin menjadikan SBY. Sama seperti Partai Sri yang dibentuk oleh orang-orang yang loyal sama Sri Mulyani dan berharap Sri Mulyani bisa dicalonkan sebagai presiden," katanya.

Baca Juga

Telunjuk Surya Paloh Dianggap Nyuruh Anies Angkat Kursi Jadi Omongan Publik

Menurut Refly Harun, tidak ada cara lain jika Anies Baswedan ingin tetap berpolitik tanpa menjadi bagian partai politik. Kecuali mantan Menteri Pendidikan itu ingin menjadi guru bangsa.

Akan tetapi Refly berkeyakinan Anies Baswedan tidak tertarik menjadi guru bangsa.

"Karena DNA-nya dia adalah bertarung di dalam medan politik, karena itu menurut saya kalau dia kembali menjadi rektor bahkan kalau harus memilih menjadi rektor sebuah kampus atau cagub DKI, dia memilih DKI," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI