Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Fahri Hamzah: Itu Partai Tak Punya Ideologi

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 01 Mei 2024 | 12:01 WIB
Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Fahri Hamzah: Itu Partai Tak Punya Ideologi
Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023). (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah sampaikan kritik pedas untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurut Fahri, PKS saat ini seperti tidak punya ideologi.

Kritik pedas dari Fahri ini berkaitan dengan rumor PKS akan berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sekjen Gelora Mahfuz Sidik menolak secara tegas PKS bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

Menurut Mahfuz apabila PKS bergabung jadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, maka akan menjadi sinyal pembelahan massa ideologisnya.

Baca juga:

Baca Juga: Nikita Mirzani Bersyukur Ada Saksi Tindak Kekerasan Rizky Irmansyah, Tapi Kok Gak Lapor Polisi?

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik.

Sementara Fahri yang jadi bintang tamu di kanal Youtube Akbar Faizal menilai bahwa PKS tak punya ideologi jika mau bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Saya kira problem dari PKS itu karena sudah tak ada ideologinya," sebut Fahri seperti dikutip, Rabu (1/5).

Fahri menyoroti soal ketiadaan kader di PKS yang bisa mengusung ideologi mereka secara konsisten. Fahri menyebut di PKS saat ini yang ada hanya mesin partai dan petugas partai.

"Dan ideologi itu sudah tidak ada jubirnya. Makanya segampang itu bilang yah kita ikut dong, kira-kira begitulah. Karena sudah tidak ada (ideologi). Yang ada saat ini hanya mesin partai, petugas partai," sambung Fahri.

Baca Juga: Nikita Mirzani Awalnya Anggap Rizky Irmansyah Seperti Prabowo yang Hargai Perempuan, Nyatanya...

Baca juga:

Jika kemudian hal itu bisa membuat PKS dapat meraup suara di Pemilu, Fahri bilang karena memang banyak alasan partai dipilih oleh masyarakat.

"Ada karena pedagang, media, uang dan jaringan tradisional. Tapi jika bicara gagasan partai itu mewakili apa, (PKS) kesulitan untuk itu," jelas Fahri.

Fahri Hamzah lantas menjelaskan bahwa konstelasi politik di Pilpres 2024 ini sangat menarik karena kemudian tercipta tiga poros. Ada poros moderat yakni kubu paslon 02 yang memilih jalan kompromi dengan Jokowi.

"Lalu memciptakan dua ekstrim (poros), yakni ekstrim kiri diwakili PDIP yang sikapnya keras sampai sekarang dan ekstrim kanan. Kenapa kita tidak memperkuat pembelahan ini. Pembelahan yang saya maksud bukan emosional, tapi pembelahan ideologis,"

"Kenapa yang di kanan ini, yang dimotori teman-teman PKS menkonsolidasi gagasan kanan itu apa. Misalnya dia mengatakan partai Islam atau partai dakwah, itu apa? Coba rumuskan secara kuat dan juru bicarakan secara baik. Itu akan sangat besar gunanya bagi bangsa kita," papar Fahri Hamzah.

Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu angkat bicara terkait penolakan Partai Gelora terhadap partainya untuk masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Syaikhu mengaku tidak ada masalah dengan penolakan itu. Ia menyatakan PKS sudah siap berada di luar pemerintahan.

"Kami nggak masalah. Mau di luar, di dalam, kami punya pengalaman tersendiri ya," kata Syaikhu.

Syaikhu menyampaikan bahwa PKS akan menunggu keputusan Majelis Syura terkait arah politik partai.

"Saya sebagai plPresiden PKS akan melaksanakan apapun kebijakan yang akan diambil oleh Majelis Syura," ujar Syaikhu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI