Masuk Masa Transisi, Pimpinan MPR Akan Lakukan Silaturahmi Nasional Ke Jokowi, Megawati Hingga SBY

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:12 WIB
Masuk Masa Transisi, Pimpinan MPR Akan Lakukan Silaturahmi Nasional Ke Jokowi, Megawati Hingga SBY
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (bidik layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, bahwa pimpinan MPR RI akan melakukan Silaturahmi Nasional Kebangsaan ke Presiden yang saat ini menjabat maupun yang sudah tidak.

Selain itu, silaturahmi nasional ini juga akan dilakukan ke mantan pimpinan MPR hingga pimpinan partai politik. Hal itu, kata Bamsoet, dilakukan menjelang transisi politik kepemimpinan nasional.

Adapun MPR akan silahturahmi antara lain ke, Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin; Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo - Gibran; Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan wakil presiden ke-6 Try Sutrisno.

Kemudian Wapres ke-9 Hamzah Haz, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono. Lalu para mantan Ketua MPR RI; pimpinan partai politik; serta pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.

"MPR RI juga akan menyelenggarakan Silaturahmi Nasional Kebangsaan dengan menggunakan format pertemuan Meja Bundar, bersama pimpinan lembaga negara. Membahas berbagai hal penting seputar kebangsaan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien," terang Bamsoet dalam Rapat Pimpinan MPR RI, dikutip Rabu (1/5/2024).

Menurutnya, silaturahim kebangsaan diperlukan agar MPR RI bisa tetap membumi di berbagai kalangan, menjadi Rumah Kebangsaan yang menjaga kemajemukan bangsa, pengawal ideologi Pancasila, serta penegak konstitusi dan kedaulatan rakyat hingga menjadi benteng bagi tetap berdirinya NKRI.

"Sekaligus memastikan bahwa perjalanan bangsa ini tetap tegak lurus dan bermuara pada terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," ujarnya.

Selain itu, kata dia, silaturahmi Kebangsaan dilandasi pada prinsip bahwa kemerdekaan yang diraih sejak 78 tahun yang lalu, tidaklah terlahir dari ruang hampa, bukan pula didapatkan secara instan, ataupun hasil pemberian.

Menurutnya, silahturahim itu buah dari perjuangan dan pengorbanan yang didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, yang dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa, sejak dulu dan dilanjutkan hingga saat ini, menjadi modal bangsa dalam melangkah menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera, yang ditandai dengan nihilnya angka kemiskinan. Indonesia yang memiliki pengaruh kuat dalam pergaulan dunia dengan dukungan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing global. Serta Indonesia yang ramah lingkungan dalam pengelolaan negara. Mewujudkannya, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan perlu gotong royong dari berbagai pihak dan kalangan," imbuh Bamsoet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI