Jhon LBF Protes Aturan Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam : Kalau Belum Nyenengin Jangan Nyusahin!

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 30 April 2024 | 23:26 WIB
Jhon LBF Protes Aturan Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam : Kalau Belum Nyenengin Jangan Nyusahin!
Jhon LBF. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini ramai dibicarakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melarang warung kelontong "Warung Madura" untuk beroperasi selama 24 jam.

Kabar mengenai pelarangan warung madura buka 24 jam itu pun turut dikomentari Jhon LBF melalui sebuah video yang diunggahnya di akun TikTok.

Dalam video yang diunggah dalam akun TikTok pribadinya @jhonlbf.co.ic, Jhon menanggapi terkait himbauan jam operasional warung Madura tersebut.

"Warung Madura gak boleh buka 24 jam," ucap Jhon LBF diawal videonya.

"Ini siapa yang bikin kebijakan seperti ini nih. Eh bapak-bapak, ibu-ibu yang mencetuskan ide untuk membuat kebijakan seperti ini, dengerin kata-kata saya, kalau kalian belum bisa nyenengin minimal jangan nyusahin," sambungnya.

Jhon LBF mengatakan bahwa warung Madura yang buka 24 jam banyak memberikan berbagai manfaat bagi diri maupun masyarakat lain.

"Warung Madura buka 24 jam tuh banyak banget manfaatnya. Salah satunya saya pun juga merasakan manfaat positif dengan warung Madura buka 24 jam," kata Jhon LBF.

"Kita butuh sesuatu nih, entah mie instan, malem-malem tiba-tiba masuk angin atau butuh obat warung belinya dimana, warung Madura, minimarket mah udah tutup semua. Mereka kerjanya misalnya malem nih, pulang malem bensinnya udah tinggal dikit, beli bensin eceran dimana, di warung Madura, pom bensin kadang gak ada yang buka 24 jam," ungkapnya lagi.

Dalam video tersebut Jhon juga menyebutkan bila pemilik warung Madura memiliki modal sendiri bukan dari pemerintah sehingga mereka juga memiliki strategi tersendiri untuk menjalankan usahanya.

Ia juga menambah bila warung Madura menjadi solusi bagi masyarakat menengah kebawah sehingga meminta pemerintah untuk lebih bisa mengevaluasi ulang terkait kebijakan yang ada dibuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI