Ramai Polisi Bunuh Diri di Dalam Alphard, Mahfud MD Cuma Kasih Saran Begini

Selasa, 30 April 2024 | 18:30 WIB
Ramai Polisi Bunuh Diri di Dalam Alphard, Mahfud MD Cuma Kasih Saran Begini
Mahfud MD saat memberi keterangan kepada wartawan di UII, Yogyakarta, Selasa (30/4/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahfud MD memberikan saran terkait pengungkapan peristiwa dugaan bunuh diri Brigadir Ridhal Ali Tomi, di pelataran sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) lalu. Ia meminta kasus tersebut dibuka selebar-lebarnya agar jelas.

"Ya diselidiki sebaik-baiknya, akhirnya informasinya yang bisa dibuka ke publik harus dibuka selebar-lebarnya, tapi yang harus ditutup demi menemukan fakta-fakta yang benar itu ya ditutup. Tapi yang penting harus dibuka," kata Mahfud saat ditemui di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (30/4/2024).

Terkait dengan dugaan kejanggalan dalam kasus polisi bunuh diri kali ini, Mahfud enggan berkomentar lebih banyak.

"Ya nanti kita lihat," imbuhnya.

Baca Juga:

Viral Tren Kode-kodean dengan Dua Huruf di Keyboard QWERTY, Begini Caranya

Punya Gaji Puluhan Miliar, Penampakan Hape Shin Tae-yong Bikin Netizen Menangis: Bisa Kali Upgrade Coach

Pelaksanaan olah TKP anggota polisi yang diduga bunuh diri di Mampang Prapatan, Jakarta. [ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel]
Pelaksanaan olah TKP anggota polisi yang diduga bunuh diri di Mampang Prapatan, Jakarta. [ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel]

Diketahui mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu menjadi salah satu sosok yang berperan dalam mengungkap kasus soal kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh atasannya, Ferdy Sambo beberapa waktu silam.

Resmi Bunuh Diri, Kasus Ditutup

Dalam perkara ini Bintoro telah menyampaikan kesimpulan bahwa Brigadir Ridhal tewas bunuh diri dengan cara menembak kepala menggunakan senjata api jenis HS-9 dengan peluru berkaliber 9 mm.

Kesimpulan tersebut disampaikan berdasar bukti-bukti dan hasil penyelidikan secara komprehensif dengan melibatkan kedokteran forensik, laboratorium forensik, dan tim siber.

Bintoro mengatakan salah satu bukti kuat yang menjadi dasar kesimpulan tersebut, yakni rekaman video kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi. Dalam rekaman tersebut dipastikan saat kejadian Brigadir Ridhal seorang diri di dalam mobil Toyota Alphard.

"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri," ujar Bintoro.

Atas kesimpulan tersebut, lanjut Bintoro, penyidik memutuskan untuk menghentikan perkara ini.

Adapun terkait motif yang melatarbelakangi Brigadir Ridhal melakukan bunuh diri hingga kekinian menurut Bintoro masih didalami. Pendalaman salah satunya dilakukan dengan memeriksa isi telepon genggam atau HP milik korban.

"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI