Kasus Ditutup Polisi, Motif Brigadir Ridhal Bunuh Diri Masih Misterius

Senin, 29 April 2024 | 17:13 WIB
Kasus Ditutup Polisi, Motif Brigadir Ridhal Bunuh Diri Masih Misterius
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. [Suara.com/Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi menutup kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi setelah disimpulkan disebabkan bunuh diri dengan cara menembak kepala menggunakan senjata api jenis HS-9 di dalam mobil Toyota Alphard. Meski begitu, motif Brigadir Ridhal melakukan bunuh diri tersebut masih misterius.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengklaim pihaknya masih mendalami motifnya. Pendalaman salah satunya dilakukan dengan memeriksa isi telepon genggam atau HP milik Brigadir Ridhal.

"Masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," kata Bintoro di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).

Sebelumnya Bintoro membeberkan isi rekaman CCTV sebelum, saat dan sesudah Brigadir Ridhal melakukan tindakan bunuh diri.

Baca Juga: Beberkan Bukti Rekaman CCTV, Polisi Simpulkan Brigadir Ridhal Tewas Bunuh Diri: Kami Anggap Perkara Ini Selesai!

Dalam rekaman CCTV, Brigadir Ridhal terlihat mengendarai mobil Toyota Alphard warna hitam berpelat nomor DPR masuk ke dalam halaman rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 10/02, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/4). Setelah itu, nampak beberapa orang keluar dari dalam mobil tersebut.

Terlihat satu pria berbadan tegap, satu anak laki-laki, satu perempuan sedang menggendong anak, dan satu perempuan yang diduga seorang pengasuh.

Bidik layar--Rekaman CCTV kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi di mobil Toyota Alphard. [Ist]
Bidik layar--Rekaman CCTV kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi di mobil Toyota Alphard. [Suara.com/Yasir]]

Bintoro memastikan saat peristiwa bunuh diri ini terjadi Brigadir Ridhal hanya seorang diri di dalam mobil.

"Tadi anak kecil, terus pegawainya di depan atau mungkin bisa ajudannya. Terus ibu itu sama anak kecil sama pembantunya. Ini dipastikan tinggal sendiri korban di dalam mobil," tutur Bintoro.

Setelah menurunkan penumpang, Brigadir Ridhal dalam rekaman CCTV nampak terlihat hendak memarkirkan mobil.

Baca Juga: Ngeri, Video Detik-detik Pria Melompat ke Arah Kereta Api yang Melintas di Sragen

Bintoro memastikan berdasar hasil analisis tim laboratorium forensik kaca jendela mobil sisi kanan dalam kondisi tertutup.

"Jadi tidak ada yang dibuka, tertutup ya," jelas Bintoro.

Kemudian dalam rekaman CCTV, Brigadir Ridhal terlihat sempat menghentikan laju mobil selama 1 menit dalam kondisi mesin menyala.

"Itu lampu remnya masih nyala ya, karena diinjak," ungkap Bintoro.

Tak lama setelah itu, terdengar satu kali suara letusan tembakan senjata api. Setelah itu mobil Toyota Alphard yang dikemudikan Brigadir Ridhal tampak berjalan dan menabrak mobil berwarna putih yang terparkir di sekitar lokasi.

"Ini ada orang lihat. Ini saksi, dia melihat (ke dalam mobil dari jendela depan) dia merasa ketakutan, dia lari," tutur Bintoro.

"Datang yang tadi ajudan. Dia memastikan," imbuh Bintoro.

Selanjutnya seorang wanita yang diduga pemilik rumah datang sambil menggendong anaknya. Terdengar wanita tersebut histeris ketakutan. Sempat juga terdengar wanita tersebut meminta untuk segera memanggil ambulans.

"Ambulans ambulans ambulans," teriak wanita tersebut.

"Ada masalah apa sih dia hari ini," imbuh wanita tersebut heran.

Anggota Puslabfor Polri Kompol Irfan dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa arah tembakan dipastikan bersumber dari dalam mobil. Dia juga memastikan tidak ada bagian kaca mobil yang pecah.

"Arah tembakan itu, itu dari dalam mobil bukan dari luar mobil dan tidak ada satupun jendela atau kaca mobil yang pecah karena tembakan. Jadi tembakan ini berasal dari dalam mobil," ungkapnya.

Bintoro enggan mengungkap apa kepentingan Brigadir Ridhal selaku anggota Satlantas Polresta Manado berada di lokasi. Dia berdalih yang berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut merupakan pejabat dari Polresta Manado.

"Kami di sini membuktikan apakah ini kejadian benar-benar peristiwa bunuh diri atau tidak. Nah ini tugas kami," ujar Bintoro.

"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yg ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI