Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menjawab penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.
Mardani menyatakan bahwa PKS dan Anies Baswedan memiliki visi yang berbeda.
"Proposalnya kita sama Mas Anies beda dan visinya beda," ujar Mardani kepada wartawan, Senin (29/4/2024).
Meski jika nantinya tak masuk pemerintahan, PKS kata Mardani bersedia saja berada sebagai oposisi pemerintahan. Tujuannya untuk mengawasi seluruh kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran ke depannya.
Baca Juga: PKS hingga PKB Berpeluang Gabung Prabowo, Said Didu: Tidak Masalah
"Kalau saya opisisi sehat kok. Sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja buat rakyat," jelas Mardani.
Sebelumnya, Sekjen Gelora Mahfuz Sidik menolak secara tegas PKS bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Menurut Mahfuz apabila PKS bergabung jadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, maka akan menjadi sinyal pembelahan massa ideologisnya.
"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).
Mahfuz mengatakan PKS kerap melakukan serangan secara masif kepada Prabowo-Gibran, terutama kepada Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Prabowo Tak Hadir di Acara Halalbihalal PKS, Warganet: Oposisi Bersama PDIP Lebih Sejuk
"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," ungkapnya.