Suara.com - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan kejadian pelarangan pemberian doa terakhir untuk mendiang yang disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta. Tak hanya kronologi kejadian, warganet pun bertanya-tanya berapa biaya rumah duka Grand Heaven Jakarta?
Biaya persemayaman di rumah duka tersebut otomatis dipertanyakan oleh netizen lantaran dinilai cukup tinggi. Benarkah demikian?
Biaya Rumah Duka Grand Heaven
Tak banyak yang mengetahui bahwa Grand Heaven merupakan tempat pelayanan kedukaan yang bisa diakses oleh semua agama yang diakui di Indonesia.
Baca Juga: Tengku Firmansyah dan Keluarga Pindah ke Kanada, Berapa Kisaran Biaya Hidup di Sana?
Rumah duka bak hotel bintang lima ini memiliki ruangan – ruangan yang nyaman, posisi yang strategis, serta sistem manajemen yang memungkinkan kegiatan melayat tak seseram yang dibayangkan.
Melansir website resminya, Grand Heaven juga memiliki beragam fasilitas yang berhubungan dengan layanan kedukaan. Antara lain memorial park, memorial garden, dan krematorium.
Rumah Duka Grand Heaven Jakarta menjadi satu-satunya rumah duka yang memiliki krematorium dengan mesin modern yang berkonsep ramah lingkungan (Go Green Concept) untuk membantu keluarga duka dan tidak merugikan warga sekitar Rumah Duka Grand Heaven Jakarta.
Konsep Go Green Crematorium ini dibuat agar keluarga duka tidak perlu menyewa bus dan tidak perlu menyewa pengawalan dalam perjalanan menuju lokasi kremasi.
Manajemen tak mencantumkan harga secara spesifik yang harus dibayarkan untuk menggunakan fasilitas di Grand Heaven. Namun, sejumlah sumber menyebut biaya kremasinya mencapai Rp 49 juta untuk Paket Silver, Rp59 juta untuk Paket Gold, Rp69 juta untuk Paket Platinum, dan Paket Titanium seharga Rp75 juta.
Baca Juga: Biaya Produksi Drama Korea Gong Yoo dan Song Hye Kyo Capai 80 Miliar, Ini Faktanya!
Kronologi Kejadian
Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan mendiang laki – laki memiliki dua istri. Kejadian satu keluarga kakak beradik kandung dari istri pertama dilarang masuk oleh sang istri muda. Padahal keluarga yang datang jauh – jauh dari China tersebut ingin sembahyang sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada sang ayah.
Kejadian di Ruang 21 Lantai 10 gedung tersebut pun sangat disayangkan mengingat selama ini saat sang ayah terbaring sakit sebelum meninggal, biaya pengobatan dan rumah sakit sang ayah ditanggung oleh anak – anak dari istri pertamanya.
Sebaliknya, keluarga dari istri kedua juga ikut mengunggah video untuk memberikan konfirmasi atas kejadian tersebut. Sang anak dari istri kedua menyebutkan bahwa keluarga istri pertama justru tak pernah menjenguk sang ayah ketika sakit kritis selama dua bulan.
Namun, ketika sang ayah meninggal tiba-tiba muncul di Grand Heaven Pluit, Jakarta. Sang anak dari istri kedua pun sempat mengatakan bahwa ibunya dan anak – anak dari istri pertama sempat terlibat perkelahian fisik di resepsionis gedung. Sejauh ini manajemen Grand Heaven belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni