Suara.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menegaskan, pihaknya belum menerima tawaran apapun perihal kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
Dia menjelaskan hingga saat ini belum ada komunikasi yang membahas tentang komposisi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Terlebih, Mardiono juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya untuk meraih ambang batas parlemen 4 persen melalui perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi.
"Enggak sih belum (membahas kabinet dengan Prabowo)," kata Mardiono di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga: Prabowo Tidak Hadir Acara Halalbihalal PKS, Anies dan Cak Imin Akan Datang
"PPP sedang fokus untuk berjuang di MK. Jadi, kami belum berpikir itu (kabinet Prabowo), kami juga belum mengadakan rapat-rapat ke arah itu," tambah dia.
Sekadar informasi, PPP gagal lolos ke DPR RI karena tidak mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terhadap perolehan suara di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri yang rampung pada Rabu (20/3) malam.
Hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat nasional menunjukkan PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.630 suara, PPP hanya meraup 3.87 persen suara.
Baca Juga: Geger Harvey Moeis cs Korupsi Timah Rp271 T, Mahfud MD Minta Ini ke Prabowo: Sudah Gila-gilaan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu megatur bahwa partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak bisa mengonversi suaranya menjadi kursi di DPR RI.
Perolehan suara ini akan menjadi pertama kalinya bagi partai yang dipimpin Mardiono tidak bisa lolos ke DPR RI.