Menlu Ungkap Adanya Peningkatan Pekerja Indonesia Direkrut Jadi Admin Judi Online dan Kasus Penipuan Online

Jum'at, 26 April 2024 | 23:43 WIB
Menlu Ungkap Adanya Peningkatan Pekerja Indonesia Direkrut Jadi Admin Judi Online dan Kasus Penipuan Online
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. [ANTARA/Yashinta Difa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengungkapkan telah terjadi tren peningkatan dimana warga negara Indonesia bekerja di perusahaan Judi Online di Asia Tenggara.

Kasus online scam atau penipuan online kata Retno, kekinian juga meningkat.

Hal itu disampaikan Retno dalam sambutannya dalam acara Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award atau HWPA 2023 yang digelar Kementerian Luar Negeri di Kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024) malam.

"Terdapat peningkatan tren di kawasan perekrutan pekerja termasuk WNI kita untuk pekerja di perusahaan judi online dan online scam di Asia Tenggara," kata Retno.

Baca Juga: Satgas Gandeng Interpol Buat Tangkap Bandar Judi Online di Luar Negeri

Menurutnya, hal tersebut menjadi titik awal pekerja Indonesia terutama pekerja migran Indonesia atau PMI dieksploitasi.

"Ini menjadi titik awal eksploitasi tenaga kerja hingga munculnya indikasi tindak pidana perdagangan orang atau TPPO," ungkapnya.

Ia pun memaparkan sejak 2021, tercatat 3.428 kasus WNI terjerat online scam yang mayoritas masih terpusat di kawasan Asia Tenggara.

"Dan angka ini terus meningkat tajam setiap tahunnya, di mana 40 persen di antaranya merupakan kasus TPPO," tuturnya.

Untuk itu, kata dia, adanya hal ini harus jadi perhatian bersama. Terutama pemerintah untuk terus bergerak agar titik tersebut tidak dijadikan ladang bagi oknum yang memanfaatkannya.

Baca Juga: Bank BRI Minta Nasabah Tingkatkan Kewaspadaan pada Bahaya Penipuan Online

"Penting bagi kita untuk bekerjasama dan memastikan agar kawasan kita tidak menjadi safe haven bagi para pelaku TPPO," katanya.

"Ibu Bapak yang saya hormati, refleksi peningkatan, kolaborasi semua kita harus terus diperkuat. Pelindungan WNI tidak terbatas pada penanganan dan penyelesaian kasus, namun juga harus menjangkau aspek pencegahan. Citizen protection starts at home. Kita harus mewujudkan pelindungan WNI yang holistic," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI