Suara.com - Tawuran antar remaja menjadi sorotan baru-baru ini. Lokasi peristiwa yang diketahui berada di Magelang, Jawa Tengah ini terjadi di jalur komplek rumah warga.
Uniknya para pelaku tawuran ini mendapat tawaran dari sejumlah akun ofisial makanan dan minuman untuk berkunjung ke lapaknya dibanding harus menguras tenaga atau terluka akibat perkelahian tersebut.
Melansir akun Instagram liputan.magelang, Rabu (24/4/2024), sejumlah anak remaja tengah berteriak-teriak dan mengumpat kepada lawannya di jalan komplek rumah warga.
"Tawuran pecah di Tuguran Kota Magelang dini hari tadi Rabu 24 April 2024 jam 01.00 WIB," tulis caption video.
Baca Juga:
Dipamerkan Usai Putusan MK, Harga Satu Cincin Hotman Paris Setara Total Kekayaan Anies Baswedan
Hakim MK Sadil Isra Direndahkan Hotman, Koleksi Kendaraannya Timpang bak Gajah dan Semut
Video amatir tersebut juga memperlihatkan bahwa beberapa orang membawa besi panjang berbentuk celurit. Bahkan ada yang menggunakan motor sambil membawa sebilah kayu sebagai senjata.
Tidak ada warga yang saat itu melerai karena kondisi ricuh yang terjadi. Di sisi lain pada tengah malam itu juga banyak orang beristirahat sehingga tak semuanya sadar ada perkelahian oleh anak-anak remaja.
Banyak kecaman yang dilontarkan netizen di kolom komentar. Namun begitu, akun food and baverage yang cukup dikenal di Kota Magelang menawarkan para remaja untuk nongkrong di lapaknya dibanding harus bertengkar tak jelas.
"Mending nongkrong di angkringanku, free wifi buka sampai pagi, losss," tulis akun @watoetoempok_.
"Mending jajan dawet kemayu dek. Jam segitu masih buka lho," celetuk @dawetkemayukotamagelang.
"Ikutan donk, mending beli susu di sini lho biar bisa mikir. Es ada, yang anget juga ada," sergah @susupeternakan.
"Mending mampir makan bakso gajah lur, klenger sampai rumah, langsung tidur," celetuk @nemubaksoborobudur.
"Mending bersihin sepatu kalian buat sekolah, dandan yang keren malah yoi," ujar @sabotashoes_.
Terlepas dari tawaran para akun makanan dan minuman tersebut, aksi tawuran yang terjadi saat ini memang kerap dikecam. Pasalnya tak jarang ada korban hingga berujung pada kematian.
Aksi tawuran yang terjadi di komplek rumah warga ini juga mendapat sorotan karena kurangnya pengamanan wilayah. Budaya ronda yang pernah aktif di era 2000-an, kini nyaris tak lagi terlihat.
Padahal ronda atau program siskamling sendiri cukup berpengaruh menekan aksi kejahatan yang terjadi pada malam atau dini hari.