Shin Tae-yong saat itu masih melatih Seongnam Ilhwa-- saat ini bernama Seongnam FC. Sedangkan Hwang melatih Busan I Park dan Pohan Steelers. Hwang tercatat mengalahkan Shin sebanyak 3 kali. Sedangkan Shin Tae-yong tercatat hanya 1 kali menang atas Hwang. 4 laga kedua pelatih ini berakhir imbang.
Menariknya meski hanya 1 kali menang atas Hwang, kemenangan yang dicatatkan Shin lebih berkesan. Pada babak semifinal Piala Liga Korsel 2011, Shin yang melatih Seongnam mampu mempecundangi anak asuh Hwang Sun-hong di Pohang dengan skor meyakinkan 3-0.
Salah satu pengamat sepak bola Korsel, Park Moon-seong mengatakan bahwa pertandingan Korsel U-23 vs Timnas Indonesia U-23 akan berlangsung sangat ketat karena kedua pelatih memiliki taktik jitu.
"Ini adalah pertandingan besar. Siapapun bisa memprediksi bahwa pelatih Shin akan coba memainkan taktik agresif. Namun bisa saja dia memainkan taktik bertahan, sementara pelatih Hwang akan keluar lebih menyerang," ucapnya.
Menurut media Korsel, dengan komposisi pemain Timnas Indonesia U-23, pemain naturalisasi dan lokal menjadi kekuataan tersendiri. Menurut mereka, fisik pemain Indonesia berada di level yang tidak bisa diabaikan.
"Fisik pemain Indonesia berada di level yang tidak bisa diabaikan. Tidak seperti dulu saat mereka masih kecil-kecil. Artinya sulit bagi Korea untuk merasa unggul secara fisik seperti dulu,"
"(Timnas Indonesia U-23) sudah maju dari segi skill dan pengalaman dengan merasakan tahapan terbaik di Asia dan menorehkan kemajuan besar di Piala Asia U-23 tahun ini,"