Suara.com - TikToker Galih Loss, yang sebelumnya menjadi perbincangan di media sosial karena konten pranknya yang kontroversial, kini berurusan dengan hukum setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan konten yang diduga mengandung unsur penistaan agama.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak membenarkan bahwa Galih Loss ditangkap pada Senin (22/4) malam.
"Sudah ditetapkan tersangka dan sudah ditangkap oleh penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," kata Ade Safri Simanjuntak melalui pesan Whatsapp kepada Suara.com.
Baca Juga: Siapa Galih Loss, Tiktoker yang Ditangkap Polisi Gegara Pelesetkan Kalimat Taawudz
Konten tersebut menampilkan Galih sedang bermain tebak-tebakan dengan seorang bocah. Galih diduga kuat 'mempermainkan' lafadz ta'awudz di dalam konten tersebut.
Berita tentang penangkapan Galih Loss ini pun mendapatkan berbagai respon dari warganet. Sebagian warganet mengatakan bahwa Galih Loss mestinya sudah ditangkap sejak beberapa waktu lalu.
"Lagian jokes begitu cukup di tongkrongan aja kali, gak usah dibikin konten. Hadehh syukur deh, biar gak ganggu ornag kerja lagi," ujar netizen.
"Mestinya ditangkep dari kemaren egee, mengganggu ketertiban umum," kata warganet lainnya.
"Kemaren ni orang udh ditegur kasus prank gajera juga eh bikin konten ginian," papar netizen.
Baca Juga: Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Penahanan Tiktoker Galih Loss
Sebelumnya, Galih Loss juga sempat viral dan dibanjiri hujatan netizen usai membuat konten prank berupa video di mana ia meneriaki seorang tukang ojek online sebagai begal.
Usut punya usut, ternyata Galih Loss memang kerap membuat konten yang mengganggu orang lain.
Ia diketahui telah membuat konten-konten serupa dengan mengganggu para pekerja seperti tukang antar galon dan gas elpiji, penjaga minimarket, hingga sekuriti.
Kritik pedas dari publik pun mengalir deras. Banyak yang menilai bahwa perilaku Galih Loss telah melampaui batas dan merugikan pihak-pihak yang menjadi sasaran prank-nya.
Di tengah tekanan publik, Galih Loss akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak yang terkena dampak atas konten-kontennya tersebut. Namun begitu, Galih Loss kini terancam dinginnya lantai penjara karena kesalahannya yang lain, yaitu diduga menistakan agama.