Cak Imin: Kita dan MK Tak Kuasa Menghentikan Pelemahan Demokrasi

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 23 April 2024 | 09:07 WIB
Cak Imin: Kita dan MK Tak Kuasa Menghentikan Pelemahan Demokrasi
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat hadir untuk mengikuti sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilu Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (22/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengomentari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keduanya menerima putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres 2024, namun memberi beberapa pernyataan soal pelemahan demokrasi.

Cak Imin dan Anies Baswedan memberikan komentar mereka soal putusan sidang sengketa Pilpres 2024 melalui berbagai akun media sosial meraka, yang salah satunya diunggah melalui akun Youtube mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pada awal video Cak Imin yang memulai pembicaraan lebih dulu, ia menyinggung soal masyarakat dan MK tak mampu menghentikan pelemahan demokrasi di Indonesia.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saudara-saudara sekalian baru saja kita mendengarkan putusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil akhir Pilpres tahun 2024," kata Cak Imin di awal video.

"Putusan ini sebetulnya tidak mengejutkan, putusan hari ini (kemarin-red) mengkonfirmasi bahwa kita semua termasuk MK tak kuasa menghentikan laju pelemahan demokrasi di negeri kita tercinta," ungkap cak Imin.

Sebagai catatan, Cak Imin mengaku tetap sangat bangga dengan tiga hakim MK yang menyatakan dissenting opinion, yang saya muliakan Prof Saldi Isra Prof Enny Nurbaningsih Prof Arief Hidayat. Mereka adalah orang-orang yang mulia yang menjadi harapan bagi tegaknya konstitusi dan kembalinya Marwah Mahkamah Konstitusi ke depan," kata Cak Imin melanjutkan pernyataannya.

"Dan mereka akan menjadi catatan indah dan baik dalam sejarah kita berbangsa dan bernegara Profesor Saldi Isra tadi mengingatkan tentang keadilan substansial bukan sekedar keadilan prosedural, ini adalah catatan amat penting yang sayangnya terabaikan dalam proses demokrasi kita akhir-akhir ini," papar Cak Imin.

"Artinya Kita memiliki tugas yang masih panjang sebab demokrasi kita sesungguhnya masih ringkih dan harus terus-menerus dijaga dan dirawat Namun kami masih menerima kita semua menghormati Keputusan Mahkamah Konstitusi ini sebagai keputusan yang final dan mengikat," ujar Ketum PKB ini.

Usai Cak Imin menyampaikan pendapatnya, Anies Baswedan yang berada di sebelahnya juga turut buka suara soal keputusan MK soal Sidang Sengketa Pilpres.

"Saudara-saudarara sekalian perlu usaha kita semua untuk terus-menerus memperkuat demokrasi, perlu sensitifitas kita semua untuk terus-menerus menjaga agar amanat reformasi tidak tergerus Walaupun proses penggerusannya berjalan pelan-pelan, sedikit-sedikit, yang seringki membuat kita terlena," kata Anies.

"Kita semua sadar kita masih harus kerja keras, harus kerja terus-menerus untuk menyadarkan publik luas bahwa institusi demokrasi yang kuat yang berfungsi baik itu sama pentingnya dengan institusi ekonomi yang kuat yang berfungsi dengan baik," jelasnya.

Menurut Anies, proses demokrasi proses ekonomi harus berjalan dengan baik dengan efisien efektif dan menggunakan prinsip-prinsip yang benar. Karenanya, Anies mengajak publik terus bekerja, merangkul dan memperkuat masyarakat.

Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam proses demokrasi masyarakat bisa kebal terhadap imbalan-imbalan, iming-iming jangka pendek dan tahan terhadap ancaman-ancaman dan tidak ada lagi pihak-pihak yang melakukan hal itu pada masyarakat.

Kemudian pembicaraan tersebut dilanjukan oleh Cak Imin yang berada di sebelah Anies Baswedan.

"Saudara-saudara atas alasan ini semua kami akan terus berkomitmen terhadap gerakan perubahan dengan cita-cita jangka panjang memperkuat pilar-pilar demokrasi serta menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi semua dalam kesempatan Apapun yang bisa kita raih di masa yang akan datang," kata Cak Imin.

"Cita-cita kita untuk membangun negara yang menjamin keleluasaan berbicara dan kebebasan mengkritik negara di mana warganya bebas memilih tanpa iming-iming imbalan sesaat dan tekanan maupun ancaman," ujar politisi PKB ini.

"Ini tidak akan berhenti Kita harus terus berjuang bersama-sama, namun saudara-saudara kepada seluruh para pendukung yang telah menitipkan aspirasi perubahan kepada kami sebagai capres dan cawapres kami harus sampaikan di sini inilah ujung perjuangan konstitusional kita dalam pilpres kali ini. Keputusan MK hari ini menjadi penanda berakhirnya seluruh proses Pilpres tahun 2024," paparnya.

" Saudara-saudara sekalian salah satu prinsip demokrasi yang baik adalah peaceful Transition of power perpindahan kewenangan yang berjalan dengan damai dari Presiden petahana yang segera akan berakhir masa jabatannya kepada presiden terpilih," kata Anies melanjtkan pernyataannya.

"Dengan segala catatan tentang problematiknya proses Pilpres 2024 kali ini, kami berkomitmen untuk menjaga prinsip peaceful Transition of power itu dan kami memilih untuk menjadi bagian yang terus menjaga terus membangun mutu demokrasi di Indonesia," papar Anies.

"Karena itu pada hari ini kami menyatakan bahwa bagi kami proses Pilpres 2024 telah terlewati seluruh fasenya kami sampaikan kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran selamat menjalankan amanat konstitusi, selamat bekerja menunaikan harapan rakyat yang kini diembankan di atas pundak bapak-bapak berdua," ungkapnya.

"Saya sempat berkali-kali ditanya pendapat pribadi tentang Pak Prabowo dan saya jawab beliau adalah seorang Patriot. Hari ini saya terus mempercayai sebagai seorang Patriot beliau adalah seorang yang telah mengalami pendidikan modern sejak usia belia dan berasal dari keluarga intelektual yang amat terpandang," tuturnya.

"Maka Pak Prabowo tentu paham bahwa dalam demokrasi yang baik menerima keberadaan oposisi sebagai partner dalam bernegara, menjaga keseimbangan dan independi tiga cabang kekuasaan yaitu legislatif yudikatif," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Anies kemudian meminta Prabowo menjamin kebebasan media sebagai pilar keempat demokrasi, serta yang tidak kalah penting adalah menjaga kebebasan rakyat di dalam bersuara dalam mengungkapkan pendapat, di dalam berserikat berkumpul sebuah proses demokrasi.

"Sebagai seorang patriot terdidik, saya percaya Pak Prabowo akan mengembalikan dan akan menjaga nilai-nilai demokrasi ini di masa-masa Indonesia ke depan," ujar Anies.

Cak Imin dan Anies Baswedan dalam video tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu perjuangan AMIN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI